Butuh Peningkatan Literasi untuk Dukung Peran Serta Perempuan di Politik

Demi meningkatkan peran serta perempuan dalam bidang politik, butuh peningkatan literasi .

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Des 2022, 08:30 WIB
Diterbitkan 14 Des 2022, 08:30 WIB
Ilustrasi Literasi Digital
Ilustrasi Literasi Digital (Liputan6.com/Trie Yasni)

 

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Bawaslu, Lolly Suhenty, menjelaskan, demi meningkatkan peran serta perempuan dalam bidang politik, butuh peningkatan literasi agar lebih kritis dalam menentukan pilihan dan terlibat didalamnya.

Hal itu diungkap Lolly dalam Seminar Langkah Strategis Peningkatan Keterwakilan Perempuan Pada Pemilu 2024 dengan tema “Peran Partai Politik dalam Mendukung Peningkatan Jumlah Perempuan di Palemen Pada Pemilu 2024”, yang digelar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, di Jakarta. 

“Perempuan Indonesia secara keseluruhan masih minim mendapatkan akses informasi. Bawaslu saat ini banyak mendorong program pencegahan dengan selalu melibatkan perempuan,” ujarnya, dikutip dari bawaslu.go.id.

Dia menambahkan, “Ke depannya kalangan perempuan harus lebih kritis menentukan pilihan sehingga akan melahirkan pemimpin terbaik. Kuncinya satu, kalangan perempuan mendapatkan literasi yang cukup soal kepemiluan atau pengawasan partisipatif.”

Dengan merefleksikan data Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) hasil pemilu 2019 lalu, latar belakang caleg perempuan terpilih pada pemilu 2019 tersebsar yaitu sebagai aktivitis partai dengan total 53 persen, sebanyak 41 persen memiliki kekerabatan politik dengan elite dan enam persen perempuan yang terpilih dari profesional.

Tak hanya itu, ia juga menambahkan, dari data Pemilu 2019 keterpilihan caleg perempuan berdasarkan partai politik yang dapat berhasil menduduki DPR RI hanya 20,52 persen atau 118 dari 575 caleg terpilih DPR RI.

Bawaslu saat ini senantiasa melakukan pengarusutamaan gender dalam setiap kegiatan. Dalam perekrutan sebesar 30 persen data belum terpenuhi keterwakilan perempuan. Namun sejauh ini dalam setiap kegiatan, sebanyak 40 sampai 50 persen peserta adalah kalangan perempuan.

Gloria Natali/Universitas Multimedia Nusantara

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya