Alat Tes Covid-19 Suntikkan Vaksin Secara Rahasia, Hoaks atau Fakta?

Kumpulan hoaks seputar alat pemeriksa Covid-19 dapat menyuntikkan vaksin.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 20 Jun 2023, 13:26 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2023, 07:10 WIB
Tangkapan layar  klaim Universitas Johns Hopkins mengkonfirmasi swab PCR dapat menyuntikan vaksin tanpa diketahui
Penelusuran klaim Universitas Johns Hopkins mengkonfirmasi swab PCR dapat menyuntikan vaksin tanpa diketahui

Liputan6.com, Jakarta - Swab PCR sebagai salah satu alat pemeriksa Covid-19 kerap diklaim dapat menyuntikkan vaksin secara rahasia, kabar tersebut pun beredar di tengah masyarakat lewat media sosial.

Keberadaan informasi alat tes Covid-19 dapat menyuntikkan vaksin tentu tidak bisa langsung dipercaya sebelum memastikan kebenarannya, Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah klaim tersebut dan ternyata terbukti hoaks.

Berikut kumpulan hoaks seputar alat pemeriksa Covid-19 dapat menyuntikkan vaksin.

Universitas Johns Hopkins Konfirmasi Swab PCR Suntikkan Vaksin Tanpa Diketahui

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Universitas Johns Hopkins mengkonfirmasi swab PCR dapat menyuntikkan vaksin tanpa diketahui. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook pada 10 Juni 2023.

Unggahan klaim Universitas Johns Hopkins mengkonfirmasi swab PCR dapat menyuntikkan vaksin tanpa diketahui tersebut berupa tulisan sebagai berikut.

"http://www.opensourcetruth.com/johns-hopkins-u-confirms...

Johns Hopkins U Mengonfirmasi, dengan tes swab PCR, anda dapat div4ksin4si tanpa anda ketahui."

Unggahan klaim tersebut menyertakan tautan artikel berjudul "Johns Hopkins U Confirms You Can Be Vaccinated with a PCR Swab Test Without Knowing" yang dimuat situs opensourcetruth.com, pada 16 Februari 2022.

Benarkah Universitas Johns Hopkins mengkonfirmasi swab PCR dapat menyuntikkan vaksin tanpa diketahui? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini....

 

Swab Test Suntikkan Vaksin untuk Masukan Partikel Nano ke Otak

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim swab test Covid-19 suntikkan vaksin untuk memasukan partikel nano ke otak. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 23 Mei 2022.

Unggahan klaim swab test Covid-19 suntikkan vaksin untuk memasukan partikel nano ke otak berupa video bertuliskan "Israeli News Live" yang menampilkan dua layar wawancara satu orang bertuliskan Jana Bennun dan seorang yang ada di layar lainnya bertuliskan DR. Lorraine Day.

Dalam vidoe tersebut seorang yang ada di dalam layar bertuliskan DR. Lorraine Day mengeluarkan pernyatakan, berikut transkripnya.

"Anyway, so can go through it. So when they take that swab and they put back there and twist it that doing depositing things back there this you can't see this but this shows they have nanoparticles that are actually on the ends of the Q-tips that they're putting in there that can get into your brain.

They can be hooked up to the cloud. So they they are already vaccinated you with the test with the chest. This is the beginning. So when you go get tested you are actually being vaccinated an implanted with nanoparticles.

A lot of people don't believe that Satan exists. He doesn't he is erecting these people to do this when when all of this is said and done people will recognize it seem really does exist."

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Interview dr.Lorraine DayAnda sudah divaksin saat anda terima Swab (Pcr, Rapid atau Tcm)"

Benarkah klaim swab test Covid-19 suntikkan vaksin untuk memasukan partikel nano ke otak? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam artikel berikut ini.

 

Swab Test Covid-19 Suntikkan Vaksin Mengubah DNA Otak

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim swab test Covid-19 menyuntikkan vaksin merusak DNA otak, informasi tersebut diunggah salah satu akin Facebook, pada 23 Mei 2022.

Unggahan klaim swab test Covid-19 menyuntikkan vaksin merusak DNA otak berupa video pembahasan sebuah konfirmasi dari Johns Hopkins tentang benda kecil yang diklaim sebagai nanobot dan dimasukan menggunakan alat yang ujungnya terdapat kapas dengan narasi sebagai berikut.

"Direktur John hopskin universitas memimpin tim peneliti dan biomediak dalam tes perangkat ini, cara perangkat ini melekat pada saluran intential organisme

Permukaan logam tipis dan tajam berlapis lilin parafin dan sebesar debu berpotensi mengangkut obat dan melepaskan obat itu secara bertahap ke tubuh, ilmuan mempublikasi hasil studi minggu ini pada jurnal sains."

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Nanobot ini menyemprotkan vaksin secara berkala ke otak dalam swab, jika vaksin ubah DNA maka swab potensi ubah DNA otak langsung."

Benarkah swab test Covid-19 menyuntikkan vaksin merusak DNA otak? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya