Liputan6.com, Jakarta - Umat muslim di seluruh dunia akan menyambut Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah. Sebelum perayaan Idul Adha, ada amalan puasa yang bisa dilakukan umat muslim.
Satu di antaranya adalah puasa Arafah. Puasa ini dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah. Nama "Arafah" dipilih karena pada hari sebelum Idul Adha, umat muslim yang sedang melaksanakan ibadah Haji berkumpul dan beribadah di Arafah.
Puasa Arafah ini hanya dianjurkan bagi orang-orang yang tidak melaksanakan haji. Pada tahun ini, puasa Arafah diperkirakan jatuh pada Selasa, 27 Juni 2023.
Advertisement
Supaya puasa Arafah sah dan bisa mendapatkan keutamaannya, Anda perlu mengamalkan bacaan niatnya. Berikut ini bacaan niat puasa Arafah, yakni:
نَوَيْتُ صَو ْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِل َّهِ تَعَالَ ى
Arab Latin: Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya: "Saya niat puasa Arafah karena Allah ta’ala."
Makna dan Keutamaan Puasa Arafah
Mengutip situs kemenang.go.id, puasa Arafah dianjurkan kepada mereka yang sedang tidak menjalankan ibadah haji. Bagi yang mengerjakannya dijanjikan ampunan dosa setahun yang telah lalu dan setahun lagi yang akan datang.
Menurut Pembina Tahfizh Quran Ponpes As’adiyah Galung Beru Bulukumba, Ustaz Jusman Imam mengatakan, Arafah bermakna 'keyakinan'. Penamaan ini ada hubungannya dengan peristiwa Nabi Ibrahim yang mendapatkan wahyu untuk menyembelih putranya melalui mimpi. Pada hari kesembilan pada bulan Dzulhijjah itulah Nabi Ibrahim yakin bahwa mimpinya benar.
"Untuk mengabadikan peristiwa tersebut, yakni kejadian di saat hati Nabi Ibrahim yakin atas mimpinya, maka hari kesembilan bulan Dzulhijjah dinamai dengan hari keyakinan atau hari Arafah," kata Ustaz Imam dilansir dari situs kemenag.go.id, Rabu (21/6/2023).
Lebih lanjut Ustaz Imam menjelaskan, puasa hari Arafah itu memiliki makna. Pertama, puasa Arafah hukumnya sunah muakkadah, sangat dianjurkan bagi umat Islam yang mampu, kecuali bagi jemaah haji yang sedang wukuf. Jemaah haji yang sedang di Arafah tidak disunahkan untuk puasa di Arafah. Kedua, Nabi Muhammad SAW menegaskan keutamaan puasa Arafah, yaitu dapat menghapus dosa.
"Yang ketiga, puasa Arafah menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang, itu sebagai informasi, dan stimulasi agar kita tergerak untuk melaksanakan ibadah. Bukan berarti pendekatan dagang atau pendekatan deposit sehingga bisa berbuat apa saja lantaran puasa dan dijamin pengampunan untuk memperoleh pengampunan, tapi tentu ada syarat dan kondisinya tidak sekadar puasa begitu saja," tutur Ustaz Imam.
Puasa Arafah Adalah Sunah di Hari ke-9 Bulan Zulhijah
Menunaikan puasa arafah adalah umumnya dilakukan pada hari ke-9 Zulhijah sesuai kalender Hijriah. Bulan Zulhijah merupakan bulan umat Islam menunaikan ibadah haji. Hari ke-9 Zulhijah, tepat hari ke-2 dalam rangkaian ibadah haji. Nah, puasa arafah adalah sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.
Imam Nawawi dalam Al Majmu’ berkata, “Adapun hukum puasa arafah adalah menurut Imam Syafi’i dan ulama Syafi’iyah: disunnahkan puasa arafah bagi yang tidak berwukuf di Arafah. Adapun orang yang sedang berhaji dan saat itu berada di Arafah, menurut Imam Syafi’ secara ringkas dan ini juga menurut ulama Syafi’iyah bahwa disunnahkan bagi mereka untuk tidak berpuasa.”
Puasa arafah adalah mirip dengan puasa Ramadan yang hanya bisa ditunaikan di waktu-waktu tertentu saja, inilah mengapa penting untuk tidak melewatkannya. Selain ditunaikan pada hari ke-2 ibadah haji, puasa arafah adalah puasa sunah yang dilaksanakan satu hari sebelum perayaan Iduladha. Ketentuan dan syarat puasa arafah adalah sama dengan puasa sunah lainnya, perbedaan hanya pada niat.
Advertisement