Hoaks Seputar Kesehatan Makin Beragam, dari Kanker sampai Penyebab Pingsan

Berikut kumpulan hoaks terkini seputar kesehatan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 06 Jul 2023, 16:38 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2023, 13:00 WIB
Tangkapan layar  klaim Universitas Johns Hopkins mengkonfirmasi swab PCR dapat menyuntikan vaksin tanpa diketahui
Penelusuran klaim Universitas Johns Hopkins mengkonfirmasi swab PCR dapat menyuntikan vaksin tanpa diketahui

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks kesehatan kerap kita jumpai di sosial media, kondisi ini harus diwaspadai agar kita tidak menjadi korbannya.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah mendapati sejumlah hoaks seputar kesehatan yang beredar di media sosial, mulai dari pingsan hingga kanker.

Berikut kumpulan hoaks terkini seputar kesehatan.

Mahasiswa USM Menderita Leukemia setelah Meneliti Tanaman

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim tanaman pemicu leukemia, informasi tersebut tersebar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Klaim tanaman pemicu leukemia berupa tulisan disertai dengan foto tanaman dengan daun dan batang berwarna hijau.

Tulisan tersebut mengisahkan mahasiswa USM meninggal akibat melakukan penelitian tentang tanaman yang ada pada foto tersebut.

Berikut tulisan klaim tanaman pemicu leukemia.

"Suk Hee

Kakak ipar perempuan saya yang berusia 31 tahun meninggal kemarin karena leukemia.

Dia menderita leukemia saat melakukan master botani di USM.

Penelitian tentang tanaman di atas. Temannya yang melakukan penelitian yang sama juga terkena CA dan meninggal tahun lalu.

USM dan Kemenkes membuktikan bahwa kedua mahasiswa ini terkena penyakit leukimia akibat tanaman di atas. Aksi(perhatian)

Jika Anda memiliki tanaman ini, musnahkan dengan membakarnya sebelum berbunga.

Sampaikan info ke grup untuk mengingatkan bahaya tanaman ini👆"

Benarkah klaim tanaman pemicu leukemia? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini....

Universitas Johns Hopkins Konfirmasi Swab PCR Suntikkan Vaksin Tanpa Diketahui

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Universitas Johns Hopkins mengkonfirmasi swab PCR dapat menyuntikkan vaksin tanpa diketahui. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook pada 10 Juni 2023.

Unggahan klaim Universitas Johns Hopkins mengkonfirmasi swab PCR dapat menyuntikkan vaksin tanpa diketahui tersebut berupa tulisan sebagai berikut.

"http://www.opensourcetruth.com/johns-hopkins-u-confirms...

Johns Hopkins U Mengonfirmasi, dengan tes swab PCR, anda dapat div4ksin4si tanpa anda ketahui."

Unggahan klaim tersebut menyertakan tautan artikel berjudul "Johns Hopkins U Confirms You Can Be Vaccinated with a PCR Swab Test Without Knowing" yang dimuat situs opensourcetruth.com, pada 16 Februari 2022.

Benarkah Universitas Johns Hopkins mengkonfirmasi swab PCR dapat menyuntikkan vaksin tanpa diketahui? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini....

 

Orang Pingsan Usai Terima Telepon Sambil Minum Air

Beredar di media sosial postingan video yang mengklaim seseorang pingsan setelah menerima telepon sambil meminum air. Postingan tersebut beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 7 April 2022.

Dalam postingannya terdapat video yang menggambarkan seseorang tak sadarkan diri setelah menerima telepon sambil minum air. Video tersebut disertai narasi:

"Jika Anda berbicara di telepon saat telepon sedang diisi, ingatlah untuk tidak minum air, itu akan mengalirkan listrik ke dalam hati Anda, Ingat ingat."

Akun itu menambahkan narasi "Jangan lakukan seperti ini ya.Terima panggilan telpon, Sambil cas hp.. ga sadar minum air kesetrum."

Belakangan ini video tersebut juga kembali viral dibagikan di aplikasi percakapan dengan narasi "Jangan minum air sambil telpon di Hp.

Berbicara di Hp sambil minum air berarti mengisi daya listrik, dan menghantarkan listrik ke Jantung. Bisa langsung mati mendadak ditempat itu juga."

Lalu benarkah postingan video yang mengklaim seseorang pingsan setelah menerima telepon sambil meminum air? Simak hasil penelusurannya di sini....

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya