AJI Sebut AI dan TikTok Sebagai Tantangan Baru pada Pemilu 2024

Membandingkan dengan Pemilu 2019, Aliansi Jurnalis Independen menyatakan AI dan TikTok adalah tantangan baru yang perlu diwaspadai bersama pada Pemilu 2024 mendatang.

oleh Julia Rizky Khoirunisa diperbarui 25 Nov 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2023, 11:00 WIB
Sekretaris Jenderal Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ika Ningtyas dalam Seminar Nasional Kolaborasi Melawan Disinformasi
Sekretaris Jenderal Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ika Ningtyas dalam Seminar Nasional Kolaborasi Melawan Disinformasi

Liputan6.com, Jakarta - Pada 2018, koalisi cek fakta lahir ditengah-tengah kehidupan masyarakat Indonesia untuk merespon berbagai tantangan pada Pemilu 2019 silam.

Setelah 5 tahun berdiri, tentu ada perubahan-perubahan yang dirasakan karena harus menyesuaikan dengan kehidupan zaman yang berjalan dinamis.

"Koalisi ini harus terus menerus memunculkan inovasi dan inisiatifnya supaya bisa merespon tantangan-tantangan yang ada," jelas Sekretaris Jenderal Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ika Ningtyas dalam Seminar Nasional Kolaborasi Melawan Disinformasi yang diselenggarakan Mafindo, pada Kamis (23/11/2023), di Jakarta.

Berbicara soal kecerdasan buatan, AI adalah tren yang harus direspon dengan baik oleh koalisi cek fakta untuk menghindari disinformasi karena mengingat kehebatan AI sudah tidak diragukan lagi. Hal ini memungkinkan penyebaran hoaks berlangsung cepat dan mulus.

Ika menekankan, peran AJI dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas Jurnalis Indonesia melalui pemahaman tentang semua tools teknologi agar mampu merespon berbagai disinformasi yang menyebarluas ke publik, terkhusus disinformasi terkait Pemilu.

"Ini juga menjadi tantangan bagi AJI, bagaimana kita bisa menyediakan training-training yang update dengan perkembangan situasi ini. Tools yang adapun kadang berbayar, sementara tidak semua media punya sumber daya yang besar," ucap Ika.

Fenomena lonjakan penggunaan TikTok sebesar 70% mencerminkan perubahan tren antara Pemilu 2019 dan Pemilu 2024, sehingga memungkinkan lahirnya tantangan baru dalam pesta demokrasi ini.

"Ini juga memberikan tantangan kepada para pemeriksa fakta karena tidak mudah memverifikasi dan memonitoring video-video pendek," tambah dia.

AJI terus menggali perbedaan tren-tren pada Pemilu 2019 dan Pemilu 2024 melalui Focus Group Discussion (FGD) bersama para stakeholder di 5 kota yang ada di Indonesia.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya