Pemerintah Gandeng Sejumlah Akademisi Percepat Transformasi Digital di Indonesia

Demi mempercepat transformasi digital, pemerintah menggait para Akademisi untuk berbagi wawasan dan pengalaman seputar teknologi digital

oleh Julia Rizky Khoirunisa diperbarui 20 Des 2023, 07:00 WIB
Diterbitkan 20 Des 2023, 07:00 WIB
Ilustrasi Literasi Digital
Ilustrasi Literasi Digital (Liputan6.com/Trie Yasni)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai langkah untuk mengakselerasi transformasi digital, Asisten Deputi Transformasi Digital pada Kedeputian Pelayanan Publik menggandeng sejumlah akademisi untuk berbagi wawasan dan pengalaman seputar teknologi digital.

"Pertemuan ini bertujuan untuk membahas langkah-langkah strategis yang akan kita tempuh guna merespons dinamika perubahan zaman dan tuntutan masyarakat yang semakin tinggi," ujar Plh. Deputi Pelayanan Publik Kementerian PANRB, Akik Dwi Suharto Rudolfus dikutip dari situs menpan.go.id, Selasa (19/12/2023).

Berbagai kemudahan dan peluang hadir akibat kemajuan teknologi yang pesat. Hal ini menunjukkan bahwa implementasi teknologi secara menyeluruh bukan sekedar tren, melainkan sebuah tuntutan zaman yang harus dipenuhi.

Akik berpendapat bahwa transformasi digital bukan hanya mencakup penerapan teknologi saja, tetapi juga adaptasi mindset, sistem, dan budaya kerja yang harus semakin maju sesuai perkembangan zaman.

Oleh karena itu, sudut padang para akademisi terkait transformasi digital sangat dibutuhkan untuk mengidentifikasi potensi-potensi yang perlu dioptimalisasikan, merancang grand design atau roadmap demi pelayanan publik yang lebih baik, dan juga untuk mengantisipasi berbagai hambatan yang muncul seiring berjalannya komitmen ini.

Sementara itu, Menteri PANRB kerap kali mengingatkan bahwa penerapan akselerasi transformasi digital membutuhkan keterpaduan atau integrasi antaraplikasi agar kemudahan akses layanan publik benar-benar dirasakan nyata oleh masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Ridi Ferdiana menyatakan bahwa ada tiga prinsip layanan publik berbasis elektronik di lingkungan UGM, yakni akses data terpadu, pengembangan ekosistem, dan pelaksanaan modernisasi melalui konsep universitas cerdas.

Selain itu, pihaknya juga mengoptimalkan Platform Data Tunggal di UGM yang disebut UGM Data Mart. Platform ini berfungsi untuk menyelaraskan data dengan sistem eksternal melalui UGM API Gateway. Upaya efesiensi berbagai data dan informasi melalui UGM dashboard, sementara akses data yang efesien tanpa duplikat dilakukan melalui protokol UGM Data.

"Instansi yang sedang menerapkan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) sebagai upaya transformasi digital memerlukan kebijakan pada aspek keamanan, serta kolaborasi antar berbagai pihak," jelasnya.

Sementara itu, Koordinator Kerjasama Internasional Universitas Gunadrama, I Made Wiryana menyatakan bahwa perbaikan kualitas layanan publik merupakan tujuan utama dari pelaksanaan transformasi digital pada sektor pelayanan.

Menurut Wiryana, kualitas pelayanan publik adalah patokan keberhasilan implementasi transformasi digital. Apabila kualitas pelayanan publik telah dirasakan dengan nyata, maka dapat dikatakan bahwa transformasi digital telah diimplementasikan secara maksimal dan begitu pula sebaliknya.

Pemerintah Ciptakan Mal Pelayanan Publik (MPP) Digital

Pembangunan Mal Pelayanan Publik (MPP) Digital adalah bentuk komitmen nyata Pemerintah Indonesia dalam merealisasikan transformasi digital secara menyeluruh.

MPP Digital sengaja diciptakan untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan digital tanpa batas jarak dan waktu. Ringkasnya, masyarakat tak perlu lagi repot mendatangi kantor pelayanan untuk menyelesaikan berbagai urusan yang ada.

Di balik strategi-strategi cerdas ini, Asisten Deputi Transformasi Digital Pelayanan Publik Kementerian PANRB, Yanuar Ahmad mengaku bahwa masih ada beberapa hambatan yang masih berdatangan akibat transformasi digital.

Hambatan tersebut berupa persaingan antar-instansi dalam meciptakan layanan publik berbasis elektronik, sehingga memungkinkan disintegrasi e-services yang memicu kehadiran pulau-pulau data.

"Tansformasi digital tidak hanya mengenai teknologi, namun juga berkaitan erat dengan strategi, organisasi, budaya, pengguna layanan, dan SDM," ucapnya dilansir dari menpan.go.id.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya