Libur Sekolah Usai, Ini Rahasia dan Cara Meningkatkan Kecerdasan Otak Anak Berlipat-lipat Menurut UAH

Ustadz Adi Hidayat mencontohkan para ulama besar seperti Imam Al-Bukhari dan Abu Hurairah yang diberi keistimewaan oleh Allah berupa daya ingat tajam hanya karena lurusnya niat dan adab dalam menuntut ilmu.

oleh Liputan6.com Diperbarui 09 Apr 2025, 18:30 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2025, 18:30 WIB
UAH (SS. YT Short @Andhap_asor)
Ustadz Adi Hidayat (SS. YT Short @Andhap_asor)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Waktu libur sekolah telah usai. Anak-anak mulai kembali ke bangku pendidikan, menjemput ilmu, dan menata masa depan. Di momen ini, setiap orangtua tentu berharap putra-putrinya menjadi generasi yang cerdas, berakhlak mulia, serta dirahmati oleh Allah.

Namun, kecerdasan bukan hanya hasil dari latihan soal atau belajar dari buku-buku pelajaran. Ada dimensi spiritual dan adab yang memiliki pengaruh besar terhadap daya tangkap dan kemampuan intelektual anak.

Banyak orangtua mencari berbagai metode belajar, membekali anak dengan fasilitas, hingga les privat. Tapi ada satu pendekatan yang jauh lebih dalam dan sering dilupakan, pendekatan iman dan ibadah yang kuat sejak dini.

Dalam sebuah ceramah yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat (UAH), dijelaskan bahwa ada rahasia besar dalam Islam untuk meningkatkan kecerdasan anak secara luar biasa.

Dikutip dari kanal YouTube @audio.dakwah, UAH menyampaikan bahwa niat yang lurus menjadi fondasi utama sebelum anak belajar. “Luruskan niatnya. Kalau belajar diniatkan karena Allah, maka Allah akan bukakan jalan ilmu seluas-luasnya,” tutur UAH.

UAH mencontohkan para ulama besar seperti Imam Al-Bukhari dan Abu Hurairah yang diberi keistimewaan oleh Allah berupa daya ingat tajam hanya karena lurusnya niat dan adab dalam menuntut ilmu.

Banyak anak cerdas secara akademik, tapi tidak punya adab. Sebaliknya, ada anak yang adabnya tinggi dan Allah bukakan pemahaman dengan sangat mudah. Semua berawal dari niat yang benar dan adab kepada ilmu.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Rahasia Pertama

Anak SD.
Ilustrasi anak sekolah dasar sedang upacara bendera. (Foto: Istimewa)... Selengkapnya

Rahasia pertama yang ditekankan UAH adalah meluruskan niat. Ia mengutip hadits pertama dalam Shahih Al-Bukhari: "Innamal A’malu bin Niyyat" – sesungguhnya amal itu tergantung niatnya.

Jika anak disekolahkan hanya untuk pintar secara duniawi, maka hasilnya pun hanya sampai di sana. Tapi jika diniatkan karena Allah, maka ilmunya akan membawa keberkahan dan bermanfaat luas.

Kemudian, UAH menekankan pentingnya adab dan kedisiplinan dalam sholat. “Kalau anak tidak belajar sholat, wajar kalau pulang sekolah tidak bisa sholat. Tapi kalau anak terbiasa sholat, Allah akan mudahkan mereka dalam memahami pelajaran,” katanya.

Ada korelasi langsung antara sholat dan kecerdasan. Bahkan banyak kampus kini membuka beasiswa khusus bagi para penghafal Al-Qur’an. Karena siapa yang menjaga hubungan dengan Al-Qur’an, Allah akan jaga hidupnya.

Bahkan, penghafal Qur’an kini mendapatkan prioritas di berbagai lembaga, termasuk kepolisian dan TNI. Ini menjadi bukti bahwa hafalan Qur’an tidak hanya bernilai spiritual, tapi juga prestisius secara sosial.

Rahasia selanjutnya menurut UAH adalah meningkatkan taqwa. Ia menyampaikan bahwa taqwa disebutkan 115 kali dalam Al-Qur’an dan puncaknya bisa dicapai melalui ibadah-ibadah seperti sholat.

“Kalau ingin anaknya diberi ilmu oleh Allah, maka perkuat taqwanya. Dekatkan dengan sholat. Anak yang rajin sholat dari kecil, insyaAllah akan tumbuh jadi pribadi cerdas dan baik,” ungkap UAH.

Sholat bukan hanya kewajiban, tapi juga sumber kekuatan spiritual. Dalam sujud, orangtua bisa berdoa khusus: “Ya Allah, jadikan anak saya anak yang cerdas dan berkah.”

Ini Rahasia Lainnya

Ilustrasi sedekah
Ilustrasi sedekah. Photo by Freepik... Selengkapnya

Jangan cukupkan selesai baca Al-Qur’an dengan “shodaqallahul adzim” saja. Berdoalah: “Ya Allah, dengan keberkahan Qur’an ini, cerdaskan anak-anak saya, perbaiki akhlaknya.”

Rahasia lainnya adalah rajin bersedekah. UAH mencontohkan Rasulullah SAW yang selalu membantu para pelajar, menyediakan makanan, hingga mendoakan mereka dalam setiap malamnya.

“Kalau belum bisa membantu secara materi, doakan murid-muridmu. Minta pada Allah agar ilmu yang kamu ajarkan meresap dalam hati mereka,” pesan UAH kepada para guru.

Bagi orangtua, sedekah juga membuka pintu kemudahan bagi anak-anak. Bersedekahlah atas nama anak agar Allah lapangkan jalan ilmunya, dan tanamkan keberkahan dalam setiap langkahnya.

Rahasia ini bukan sekadar teori, tapi warisan nyata dari para ulama terdahulu. Luruskan niat, jaga sholat dan taqwa, serta rajin bersedekah, inilah resep kecerdasan sejati.

Jika diamalkan secara istiqomah, maka anak-anak akan tumbuh menjadi generasi yang bukan hanya cerdas otaknya, tapi juga bersinar hatinya dan berkah ilmunya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya