Menkominfo Sebut Isu Mundurnya Menteri Kabinet Indonesia Maju Hoaks

Menkominfo berharap masyarakat tidak perlu khawatir dan mudah percaya atas isu mundurnya sejumlah Menteri KIM

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 20 Jan 2024, 10:37 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2024, 21:00 WIB
Pelantikan Menteri Kabinet Indonesia Maju
Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin berfoto bersama jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang baru dilantik di tangga beranda Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta- Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi membantah isu mengenai sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) Periode 2019 - 2024 mundur dari jabatan.

Menteri Budi Arie mengatakan, beragam informasi tentang mundurnya para menteri KIM mulai dari berjumlah 5 hingga 15 orang, kabar yang beredar di ruang digital tersebut pun tidak benar.

"Bahwa isu mundurnya menteri bahkan jumlahnya sampai 15, terus sekarang turun jadi 5. Itu adalah isu yang sama sekali tidak benar," tegas Budi Arie, dikutip dari situs resmi Kemenkominfo, Jumat (19/1/2024).

Budi menjelaskan, seluruh Menteri KIM pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tengah fokus bekerja seperti biasanya.

"Kabinet Indonesia Maju tetap solid dan saat ini seluruh menteri tetap fokus, kerja fokus," tegasnya.

Budi menyatakan telah menghubungi sejumlah Menteri KIM guna memastikan informasi yang beredar tidak benar.

"Termasuk saya sudah komunikasi dengan Bu Retno (Menteri Luar Negeri) yang sudah diisukan mau mundur, beliau ini sedang mempersiapkan diri untuk debat di Dewan Keamanan PBB tentang Gaza dalam waktu ke depan ini," ungkap Budi.

Budi berharap masyarakat tidak perlu khawatir dan mudah percaya atas isu mundurnya sejumlah Menteri KIM. Menkominfo meminta kepada awak media agar pemberitaan tersebut dapat diluruskan ke masyarakat.

"Jadi isu-isu ini tolong diluruskan ke masyarakat. Yang nyebarin isu ini sampai yang mikirin, yang buat, dan percaya isu ini dan kita publik disuruh percaya, padahal isu itu sama sekali tidak benar," tegasnya.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya