Waspada, Ini Konten Hoaks yang Kerap Muncul Saat Pemilu

Menjelang hari pencoblosan Pemilu 2024, muncul beberapa kabar palsu atau hoaks soal politik. Kenali dan waspadai konten hoaksnya.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 31 Jan 2024, 21:00 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2024, 21:00 WIB
Media Analyst Drone Emprit, Slovenia Mandala Saat Acara Virtual Class Liputan6.com. (Liputan6.com)
Media Analyst Drone Emprit, Slovenia Mandala Saat Acara Virtual Class Liputan6.com. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang hari pencoblosan Pemilu 2024, muncul beberapa kabar palsu atau hoaks soal politik. Media Analyst Drone Emprit, Slovenia Mandala mengatakan, ada sejumlah konten hoaks yang kerap muncul saat Pemilu. Konten hoaks tersebut, kata dia, harus diwaspadai masyarakat.

"Contohnya klaim palsu soal rekam jejak atau skandal dari dari salah satu kandidat," kata wanita yang akrab disapa Ove ini saat menjadi pembicara di acara Virtual Class Liputan6.com, Rabu (31/1/2024).

Selain menyasar kandidat peserta Pemilu, hoaks yang sering muncul itu juga menyerang penyelenggara Pemilu yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU). Contohnya, kata Ove, yaitu hoaks soal jumlah suara Pemilu, tata cara pemungutan suara, hingga penghitungan suara.

"Kalau sekarang mungkin belum cukup tinggi eksposnya tetapi nanti menjelang hari H, atau sesudah hari H. Itu melihat pola-pola sebelumnya, ada hoaks seputar itu. Nah hoaks itu menyerang penyelenggara Pemilu," tambah Ove.

Hoaks lainnya yang kerap muncul yaitu soal warga negara (WN) China ikut mencoblos pada hari pemungutan suara.

"Tujuannya tentu untuk mempengaruhi partisipasi pemilih, atau menciptakan distrust terhadap keabsahan Pemilu," ucap Ove.

Meski harus terus diwaspadai, Ove berharap, hoaks-hoaks tersebut tidak lagi muncul pada Pemilu kali ini. Apalagi, saat ini, sudah banyak akun-akun cek fakta dan media mainstream yang kerap melakukan klarifikasi terhadap suatu informasi.

"Semoga tahun ini sudah semakin berkurang, karena masyarakatnya sudah cukup sadar konten-konten hoaksnya seperti apa," kata Ove.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya