Kumpulan Kabar Viral Seputar Aksi Hacker, Hoaks atau Fakta?

Kabar tentang aksi hacker beredar di media sosial, namun apakah informasi tersebut benar? Simak kumpulan faktanya dalam artikel berikut ini.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 12 Jul 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2024, 07:00 WIB
Gambar tangkapan layar konten TikTok mencatut Liputan6.com. (sumber: TikTok)
Gambar tangkapan layar konten TikTok mencatut Liputan6.com. (sumber: TikTok)

Liputan6.com, Jakarta- Di tengah perkembangan era digital ini, kata hacker sering kali menimbulkan ketakutan dan kebingungan. Kondisi ini diperparah dengan beredarnya hoaks seputar aksi tersebut.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri beragam kabar viral seputar aksi hacker, simak faktanya dalam halaman berikut ini.

Artikel Liputan6.com Berjudul Menteri AS Komentari Kominfo Imbas PDNS Diserang Hacker

Kabar tentang Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial. Konten tersebut disebarkan akun TikTok @perwiraganteng45.

Dalam konten tersebut terdapat gambar tangkapan layar sebuah artikel yang diklaim bersumber dari Liputan6. Artikel tersebut berjudul "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina".

Postingan tersebut memuat gambar Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken yang sedang berpidato. Tampilan artikel tersebut juga mirip dengan situs Liputan6.com.

Konten yang disebarkan akun TikTok @perwiraganteng45 itu telah 62 ribu kali ditonton dan mendapat 1480 komentar dari warganet.

Benarkah dalam postingan itu Menteri Amerika Serikat menyebut Kemenkominfo bodoh imbas PDNS diserang hacker? Simak penelusurannya dalam artikel berikut ini....

 

Hacker Retas Akun Facebook untuk Sebar Video Porno

Kabar tentang hacker yang akan meretas akun Facebook untuk menyebar video porno beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 20 Juli 2020.

Akun Facebook tersebut mengunggah gambar berisi narasi bahwa hacker akan meretas akun pengguna facebook dan BBM. Mereka kemudian mengunggah video seks di akun yang sudah diretas.

"Kami dari kepolisian negara republik indonesia menghibau kepada seluruh masyarakat indonesia tetap waspada dan berhati hati: Perhatian bagi pengguna FACEBOOK dan BBM!! Metro tv baru saja mengeluarkan berita bahwa hacker sudah mulai masuk facebook dan bbm. Dan mereka menempatkan video seks memakai nama anda pada teman teman anda, tanpa anda mengetahuinya. Anda tidak dapat melihatnya, namun orang lain bisa melihatnya seolah olah anda yg mempublikasikannya. Jadi, jika anda menerima suatu video( barangkali atas nama saya), maka itu bukan saya!!

Nb: Sebarkan berita ini, demi keamanan akun anda .TerimakasihBc untuk menjaga namabaik.MOHON DI BACA !" demikian narasi dalam konten tersebut.

"Sebagai info," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 9.900 kali dibagikan dan mendapat 31 komentar warganet.

Benarkah kabar hacker yang akan meretas Facebook untuk menyebar video porno? Simak hasil penelusurannya dalam artikel berikut ini....

 

Aljazair Dihukum Gantung karena Bobol Bank Israel demi Warga Palestina

Sebuah akun Facebook Pada 17 Juli 2019 mengunggah foto seorang pria dengan tali gantungan melingkar di lehernya. Ia tertangkap kamera tengah melambaikan tangan.

Dalam foto tersebut terdapat tulisan, "Hamza Dalj asal Aljazair, merupakan salah satu 'hacker' yang amat ditakuti dunia, kini ia mendapatkan hukuman mati setelah membobol 217 bank di Israel untuk disumbangkan ke warga Palestina."

Dalam unggahannya, Facebook Budak_Tanjong juga menambahkan sebuah narasi.

"Terimakasih telah membantu Palestina, semoga Amal dan ibadah di terima disisi Allah — with Ifha and LocoSquard," tulis dia.

Unggahan tersebut kemudian viral, telah dibagikan 61.000 kali sejak kali pertama diunggah, serta mendapatkan setidaknya 2.800 komentar.

Benarkah klaim akun Facebook Budak_Tanjong menunjukkan peristiwa sesungguhnya? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini....

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya