Liputan6.com, Jakarta - Meta akan mengakhiri program cek fakta di seluruh platformnya dalam waktu dekat. Mereka akan mengganti program itu dengan sistem catatan berbasis komunitas seperti yang diterapkan di platform X.
Hal ini disampaikan oleh pendiri sekaligus CEO Meta, Mark Zuckerberg dalam video yang diunggah akun Instagramnya, Selasa (7/1/2025) malam.
Advertisement
Baca Juga
Keputusan ini menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan publik, terutama terkait dampaknya terhadap penyebaran informasi di platform milik Meta. Lalu, apa sebenarnya program pemeriksa fakta tersebut, dan mengapa Meta memutuskan untuk menghentikannya?
Advertisement
Latar Belakang Program Cek Fakta Meta
Program cek fakta Meta adalah bagian dari inisiatif perusahaan untuk memerangi penyebaran misinformasi dan disinformasi di platform mereka. Program ini bekerja sama dengan organisasi pemeriksa fakta independen di seluruh dunia, yang tergabung dalam jaringan International Fact-Checking Network (IFCN).
Program ini diluncurkan pada tahun 2016 bertujuan agar para ahli independen ini memberikan informasi lebih banyak kepada orang-orang tentang hal-hal yang mereka lihat secara daring, khususnya berita bohong yang viral, sehingga mereka dapat menilai sendiri apa yang mereka lihat dan baca.
Melalui program ini, Meta memberikan dukungan kepada mitra pemeriksa fakta untuk mengevaluasi dan memberi label pada konten yang diragukan kebenarannya. Ketika sebuah konten ditandai sebagai tidak benar oleh mitra pemeriksa fakta, Meta biasanya mengurangi distribusi konten tersebut di feed pengguna.
Selain itu, pengguna yang mencoba membagikan konten tersebut akan menerima peringatan tentang informasi yang telah diperiksa kebenarannya. Program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital pengguna sekaligus mengurangi dampak negatif dari penyebaran berita palsu.
Advertisement
Mengakhiri Program Cek Fakta Pihak Ketiga, Beralih ke Catatan Komunitas
Dilansir dari laman resminya, Meta menyebutkan program pemeriksaan fakta pihak ketiga yang ada di AS saat ini akan mulai beralih ke program Catatan Komunitas.
Meta menyampaikan pendekatan serupa telah terbukti efektif di X, di mana komunitas diberdayakan untuk menentukan apakah sebuah unggahan berpotensi menyesatkan dan membutuhkan penambahan konteks.
Dalam proses ini, individu dari berbagai sudut pandang bekerja sama untuk menyusun konteks yang relevan dan bermanfaat bagi pengguna lain. Meta percaya bahwa metode ini dapat menjadi solusi yang lebih baik untuk mencapai tujuan awalnya, yaitu menyediakan informasi yang lebih jelas dan akurat kepada pengguna, sekaligus meminimalkan potensi bias.
Meta berencana untuk menerapkan Catatan Komunitas secara bertahap di AS terlebih dahulu selama beberapa bulan ke depan, dan akan terus menyempurnakannya sepanjang tahun.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement