[Arti Pemilu] Memilih untuk Kepentingan Politik

Mengapa, Rabu 9 April merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh sebagian warga Indonesia khususnya para calon legislatif?

oleh Maria Flora diperbarui 22 Mar 2014, 10:50 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2014, 10:50 WIB
[Arti Pemilu] Memilih untuk Kepentingan Politik
Mengapa, Rabu 9 April merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh sebagian warga Indonesia khususnya para calon legislatif?

Citizen6, Jakarta Mengapa, Rabu 9 April merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh sebagian warga Indonesia khususnya para calon legislatif? Karena pada hari itu adalah hari penentu bagi mereka yang akan menduduki jabatan di kursi wakil rakyat.

Tak terasa hari itu akan tiba, dimana para calon-calon mempersiapkan dirinya baik dari segi mental, fisik bahkan rela mengeluarkan biaya yang terbilang tidak sedikit hanya untuk duduk di kursi panas DPR.

Jika diamati baik di media cetak maupun elektronik, kebanyakan calon yang mendaftarkan diri tahun ini adalah seorang publik figur yang kurang redup di rana hiburan terjun di dunia politik.

Hal yang mungkin kurang diterima oleh logika karena seorang yang tidak tahu menahu tentang seluk beluk politik tiba-tiba muncul dengan baju partai pengusungnya. Kita tak tahu apa yang diinginkannya, apakah untuk kepentingan rakyat atau hanya untuk mengangkat sebuat popularitas.

Tidak sedikit pula artis yang sudah meraih kepopulerannya di dunia entertaiment kini beralih profesi sebagai wakil rakyat dengan alasan ingin bekerja untuk kesejahteraan rakyat. Sering sekali di masyarakat sekitar, warga menerima dan mendapatkan baik berupa rupiah maupun kebutuhan lainnya.

Para calon membagi-bagikannya kepada warga hanya untuk sebuah suara yang menentukan nasib dirinya di gedung DPR. Warga pun tidak segan-segan untuk mengambil bagian dari para calon dengan alasan "gratis". Bahkan, ada warga yang meraih keuntungan setiap kali musim caleg seperti sekarang ini terjadi. Mereka menerima berupa barang dari berbagai caleg dengan partai yang berbeda-beda.

Namun, seringkali para calon mendapat sebuah kritikan media terutama Panwaslu karena alat kampanye yang di pasang secara bebas tanpa memikirkan lingkungan yang menyalahi aturan. Sering kita lihat spanduk, baliho, poster, dan lainnya di pohon-pohon dan alat fasilitas kota. Contohnya saja seperti spanduk yang di pasang di pohon menggunakan paku, selain menyalahi aturan juga merusak tanaman.

Namun,ini bukan kesalahan penuh para calon tapi juga kesalahan para tim sukses mereka. Mereka tidak memikirkan bagaimana keadaan lingkungannya akan tetapi hanya memikirkan calon yang mereka dukung dapat terpilih dan mendapat keuntungan sendiri. (mar)

Penulis
Febrianto Febri
Makassar, otnairbef_febriaxxx@yahoo.com

Baca juga:
[Arti Pemilu] Bahan Kajian yang Menarik
[Arti Pemilu] Mewujudkan Kedaulatan Rakyat
[Arti Pemilu] Jembatan Emas Menuju Rakyat Sejahtera
Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

 di sini.Mulai Rabu 19 Maret 2014 sampai dengan 3 April 2014, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Apa Arti Pemilu Buatmu". Ada hadiah utama LinkSys Smart Wi-Fi Router untuk satu pemenang dan merchandise spesial untuk 5 tulisan terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya