Liputan6.com, Jakarta - Muslim laki-laki diwajibkan melaksanakan sholat Jumat sebanyak dua rakaat yang diikuti dua khutbah. Kewajiban sholat Jumat berlaku bagi muslim laki-laki yang memenuhi syarat-syarat wajibnya.
Dalil kewajiban sholat Jumat dapat ditemukan dalam Al-Qur’an surah Al-Jumu’ah ayat 9. Allah SWT berfirman:
Advertisement
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِي لِلصَّلاةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ الله وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya: “Hai orang-orang beriman, apabila kamu diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka bersegeralah kamu mengingat Allah. Tinggalkanlah jual-beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Q.S. Al-Jumu‘ah: 9).
Advertisement
Baca Juga
Selain Al-Qur’an, dalil yang menjadi landasan sholat Jumat juga dapat ditemukan dari hadis-hadis nabi. Salah satunya riwayat berikut.
رَوَاحُ الْجُمُعَةِ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُحْتَلِمٍ
Artinya: “Berangkat Jumat adalah kewajiban bagi setiap orang yang aqil baligh.” (H.R. An-Nasa’i dengan sanad sesuai standar syarat Imam Muslim).
Dalam beberapa waktu, ada kalanya muslim laki-laki harus bepergian jauh saat hari Jumat. Pertanyaannya, bolehkah meninggalkan sholat Jumat jika bepergian jauh? Simak penjelasan Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya di bawah ini.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Penjelasan Buya Yahya
Buya Yahya mengatakan, muslim boleh meninggalkan sholat Jumat jika bepergian jauh. Misalnya, dari Cirebon berangkat ke Surabaya. Bepergian jauh seperti ini juga dibolehkan untuk menjamak atau mengqasar sholatnya.
Akan tetapi, ada syarat tertentu agar muslim bisa meninggalkan sholat Jumat dan diganti sholat Dzuhur saat bepergian jauh. Buya Yahya menyebutkan syarat khususnya sesuai Mazhab Imam Syafi’i.
“Di dalam Mazhab Imam Syafi’i Anda boleh meninggalkan sholat Jumat jika Anda meninggalkan kampung Anda sebelum terbit fajar, sebelum masuk waktu Subuh,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Kamis (30/1/2025).
“Jika Anda keluar setelah masuk waktu Subuh, dalam Mazhab Syafi’i Anda tetap wajib melakukan sholat Jumat. Mencari (masjid untuk sholat) Jumat di jalan yang Anda temui,” jelas ulama kharismatik kelahiran Blitar ini.
Buya Yahya menambahkan, ada pengecualian bagi jika bepergiannya bersama rombongan. Menurutnya, dengan alasan takut ketinggalan rombongan, muslim boleh tidak sholat Jumat dan menggantinya dengan sholat Dzuhur yang dijamak.
Advertisement
Jika Menjadi Musafir Beberapa Hari, Apakah Wajib Sholat Jumat?
Pertanyaan selanjutnya, jika menjadi musafir di kota orang dan tinggal selama tiga hari, apakah boleh tidak sholat Jumat? Kata Buya Yahya, seorang musafir tidak wajib melaksanakan sholat Jumat.
“Tapi kalau Anda sudah niat lebih dari empat hari, empat hari bersih utuh di situ (atau) saya niat tinggal seminggu, maka mulai Anda menginjakkan kaki di rumah tersebut Anda sudah wajib sholat Jumat,” tutur Buya Yahya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa jika bepergian boleh tidak sholat Jumat jika berangkatnya sebelum waktu Subuh. Jika berangkatnya setelah Subuh tapi bersama rombongan, boleh juga tidak sholat Jumat. Tapi ingat, harus diganti dengan sholat Dzuhur.
Kemudian, jika menjadi musafir tiga hari, maka ia tidak wajib sholat Jumat. Sedangkan jika lebih dari empat hari bahkan sepekan, maka ia wajib sholat Jumat meski bukan di kampung halamannya.
Wallahu a’lam.