[Arti Pemilu] Memilih untuk Perjuangkan Kebutuhan Masyarakat

Masyarakat adalah penentu terakhir dalam pesta demokrasi yang akan digelar ada 9 April mendatang. Oleh karenanya dihimbau untuk tidak golput

oleh Maria Flora diperbarui 25 Mar 2014, 12:48 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2014, 12:48 WIB
Quality Control Braile Pemilu 2014 Harus Dilakukan Tuna Netra
Ilustrasi.

Citizen6, Jakarta Negara Indonesia tahun ini akan merayakan pesta demokrasi, yang akan digelar pada 9 April mendatang. Pada moment tersebut masyarakat akan memilih anggota dewan yang terhormat.

Sejumlah media massa, baik cetak maupun elektronik bisa melihat bagaimana para caleg dari berbagai parpol melakukan orasi-orasi politik di hadapan ribuan simpatisan mereka.

Kita bisa melihat berapa besar uang yang dikeluarkan oleh para elit-elit politik dan partainya dalam berkampanye. Dengan uang yang besar itu para elit politik dan partainya mengharapkan akan mendulang suara yang banyak pada saat perhitungan suara nanti.

Masyarakat adalah penentu terakhir dalam pesta demokrasi ini. Tepatnya pada 9 April 2014 mendatang, masyarakat dihimbau untuk tidak golput pada hari "H" dimaksud.

Pemilu merupakan suatu mata rantai atau sebagai regulasi politik dalam pembangunan, entah di lingkup wilayah kenegaraan, prvpinsi, kabupaten atau kota, bahkan sampai ditingkat RT/RW.

Secara tidak sadar dalam konteks kecil pemilu itu sering terjadi dalam kehidupan seharian kita, regulasi politik dimaksud seperti pemilihan ketua RT/RW dan sampai pada tingkatan pemilihan anggota legislatif dan pemilihan presiden.

Sehingga subtansi dari pemilu pada hakekatnya adalah memilih orang-orang yang berkopeten dalam bidangnya masing-masing agar menduduki posisi-posisi dalam parlemen supaya dapat memperjuangkan kebutuhan masyarakat.

Namun pada prakteknya, masyaraka hanya dijadikan sebagai objek dalam pembangunan dan bukan pelaku dari pembangunan. Masyarakat juga merasakan kebijakan yang dibuat oleh legislator maupun eksekutor cenderung untuk kepentingan pribadi, kelompok atau golongan mereka sendiri.

Indikasi ini merupakan tanggung jawab para elit politik untuk membangun kembali tali silahturahim dengan masyarakat agar terbangun kepercayaan publik terhadap kinerja legislatif dan eksekutif di masa mendatang. Dan yang terpenting adalah bekerja sesuai dengan UU yang berlaku di negara ini. (mar)

Penulis
David Merauje
Jakarta, david.meraxxx@yahoo.co.id

Baca juga:
[Arti Pemilu] Momen Pemuda Membangun Bangsa
[Arti Pemilu] Memilih untuk Kepentingan Politik
[Arti Pemilu] Menumbuhkan Kembali Budaya Politik Indonesia

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

Mulai Rabu 19 Maret 2014 sampai dengan 3 April 2014, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Apa Arti Pemilu Buatmu". Ada hadiah utama LinkSys Smart Wi-Fi Router untuk satu pemenang dan merchandise spesial untuk 5 tulisan terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya