Citizen6, Jakarta Dengan berkembangnya produk gadget dan bertambahnya pengguna internet saat ini membuat setiap orang bebas membuat ataupun memposting beragam hal di sosial media.
Namun, beberapa waktu ini di sosial media seperti Instagram muncul akun-akun aneh maupun unik yang memperlihatkan suatu tren atau kumpulan gambar seperti kehidupan mewah yang dilakoni para remaja di suatu negara.
Nah, kali ini seorang pengguna Instagram bernama Sally melihat tren baru dikalangan onliner di Singapura, dilansir stomp.com.sg pada Senin (9/3/2015). Terlihat dalam foto yang di posting akun yang dirahasiakan namanya itu nampak si pengguna rela melukai dirinya sendiri lalu ia tak segan untuk menunjukkan luka sayatan di beberapa bagian tubuhnya di Instagram.
Advertisement
"Ini tidak dapat diterima. Saya scrolling timeline Instagram, ketika saya melihat sebuah postingan foto yang menarik perhatian oleh seseorang yang saya follow. Ketika pertama kali saya melihat akun mereka, saya merasa jijik. Tapi, meskipun begitu saya penasaran," ucap Sally.
Nyatanya sudah ada dua akun yang melakukan aksi melukai diri sendiri tersebut. Salah satu akun bahkan telah memiliki 2093 followers. Dalam postingan akun-akun tersebut terlihat mereka mengunggah bagian tangan maupun kaki yang dilumuri darah bekas sayatan.
"Ada banyak gambar orang-orang yang melukai dirinya sendri dan juga banyak darah. Dan buruknya mereka menikmati aksinya itu," tutupnya
Aksi tersebut memang sering dilakukan beberapa orang. Mungkin juga Anda pernah melihatnya di angkutan umum ataupun bus kota, aksi itu juga biasanya dilakukan oleh para seniman jalanan.
Tindakan melukai diri sendiri itu bisa juga disebut dengan non-suicidal self injury. Nonsuicidal self-injury adalah tindakan melukai dirinya sendiri yang dilakukan dengan sengaja tanpa ada maksud untuk bunuh diri. Aksi menyakiti diri sendiri ini meliputi menyayat bagian kulit tubuh dengan pisau atau silet, memukul diri sendiri, membakar bagian tubuh tertentu, menarik rambut dengan keras, bahkan memotong bagian tubuh tertentu. Hal ini dilakukan tanpa adanya maksud untuk bunuh diri.
Aksi itu juga memiliki tujuan untuk menurunkan tingkat distress yang sedang dialaminya, atau dalam bahasa lain untuk membebaskan diri dari perasaan yang tidak diinginkannya. Dalam jurnal yang berjudul Physiological arousal, Distress tolerance, and Social Problem-Solving Deficits Among Adolescent Self-Injuries, Nock mengemukakan bahwa individu yang mengalami nonsuicidal self-injury ini menyakiti dirinya dengan tujuan untuk mengurangi atau membebaskan diri dari perasaan negatif atau perasaan yang tidak diinginkan dan membuat tidak nyaman.
Bagaimana menurut Anda, apakah tindakan tersebut dapat dikatakan sebagai suatu tren?
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini