Doa untuk Ibuku Tersayang

Ibuku hal terindah yang pernah kutemui, wajahnya, suaranya, sentuhannya, ia mahluk istimewa yang Allah ciptakan.

oleh Angga Utomo diperbarui 02 Mei 2016, 13:38 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2016, 13:38 WIB
Doa untuk Ibuku Tersayang
Ibuku hal terindah yang pernah kutemui, wajahnya, suaranya, sentuhannya, ia mahluk istimewa yang Allah ciptakan.

Liputan6.com, Jakarta Ibu membawaku dalam perutnya selama sembilan bulan tanpa keluh, merawatku tanpa pamrih hingga sekarang, dan mencintaiku tanpa syarat. Sejauh kakiku melangkah, aku selalu tahu tempat kembali untuk pulang. Bagiku tempat kembali untuk pulang adalah ibu. Hangat pelukan ibu tak akan sebanding dengan hangatnya api unggun. Ibuku seorang ibu rumah tangga yang mampu menjadi pengasuh bagi anak-anaknya, guru dalam mendidik, bahkan menjadi seorang dokter di kala anak-anaknya jatuh sakit. Bertemu dengannya bagiku adalah obat, penawar rasa sakit atas kerasnya dunia. Dengan hatinya, ia “menyihir” perut anak-anaknya, walau hanya dengan tahu dan tempe.

Ibu mampu membuat rumah penuh dengan kehangatan dan kesederhanaan, membimbing semua anaknya untuk dapat menghadapi dunia. Ia menjadi selimut yang menghangatkan dinginnya malam, menjadi payung saat tidak ada tempat untuk berteduh. Cinta Ibu telah masuk ke setiap hirup udara anak-anaknya.

Walau kini usianya tak semuda dulu, ia masih rela meneteskan keringat untuk anaknya. Ingatkah, Bu? Dulu, di saat aku sakit engkau sangat khawatir sampai meneteskan air matamu. Betapa dalam kekhawatiranmu hingga membekas di dadaku.

Memandang wajahnya membuatku berpikir, bagaimana jika suatu hari aku hidup tanpa dirinya. Karena bagiku, ibu adalah harta yang paling berharga. Ia mampu menciptakan mimpi untukku dan menggenggamnya dengan erat.

Ibu wanita yang kuat, ia mampu menghadapi berbagai cobaan dengan kesabaran, walau terkadang ia lepaskan semua sesaknya dengan tangis. Ibu selalu bersujud pada heningnya malam hanya untuk membisikkan doa. Ia hanya ingin anak-anaknya menjadi orang yang lebih baik dari dirinya, walau bisikan doa tak dapat dilihat, namun aku dapat merasakan dalamnya cinta ibu kepada diriku.

Ibuku hal terindah yang pernah kutemui, wajahnya, suaranya, sentuhannya, ia makhluk istimewa yang Allah ciptakan. Tidak ada yang dapat kulakukan untuk menunjukkan cintaku dan membalas jasanya, hanya doa dan cinta yang akan menjawabnya. Semoga Allah menempatkanku bersamanya di surga.

 

Penulis : 

Puti Aini Yasmin

Mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta

 

Jadilah bagian dari Komunitas Campus CJ Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail campuscj6@gmail.com serta follow official instagram @campuscj6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya