Citizen6, Tiongkok - Seorang biksu Buddha yang dianggap baik, ketika meninggal tubuhnya akan dijadikan mumi dan proses pasca kematian hanya diberikan kepada mereka yang dianggap suci.
Fuo Hou menjadi salah satu biksu Buddha yang masuk dalam kriteria tersebut. Selama puluhan tahun ia telah mendedikasikan dirinya untuk Kuil Chongfi, Quanzhou, Tiongkok. Maka tak heran, setelah kematiannya tubuhnya dijadikan mumi hingga ditutupi emas.
Baca Juga
Dilansir elitereaders.com, Selasa (3/5/2016), biarawan itu mulai belajar agama Buddha ketika ia berusia 13 tahun dan ia terus menjadi imam sampai kematiannya di usia 94 tahun pada tahun 2012. Hou ingin setelah kematiannya tubuhnya dijadikan mumi dan hal tersebut pun direalisasikan oleh pihak candi, karena dedikasi Hou yang luar biasa untuk Buddhisme.
Advertisement
Tubuh biksu itu pun langsung diobati setelah kematiannya dan mayatnya ditempatkan di dalam sebuah guci besar dengan posisi duduk.
Masyarakat setempat percaya tubuh yang telah dimumikan dan tetap untuh dianggap bahwa orang tersebut benar-benar berbudi luhur pada agama Buddha. Rupanya, itulah yang terjadi pada mayat Fu Hou yang diawetkan. Pihak candi juga menyatakan tubuh biksu Hou masih utuh, bahkan tiga tahun setelah dirawat oleh ahli mumifikasi. Satu-satunya tanda kerusakan hanya pada kulit yang mengering.
"Biksu Hou sekarang sedang ditempatkan di gunung untuk orang-orang yang berdoa," jelas Li Ren, kuil Chongfu.
Menurut Harian Rakyat, Hou memang dikagumi banyak orang. Rekan-rekannya juga menggambarkan dia sebagai orang yang benar-benar baik hati dan juga seorang pengkhotbah yang sangat baik. Kini mayat mumi Hou telah ditutupi kain kasa, pernis dan lapisan akhir ditutupi daun emas.
Patung biksu Hou juga nantinya akan dilindungi menggunakan perangkat anti pencurian.
(ul)
Â
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Â