Liputan6.com, Jakarta Dalam sepekan, publik khususnya masyarakat di Sulawesi Selatan dihebohkan dengan kasus guru vs murid hingga ke meja hijau. Tidak hanya Nurmayani, Guru SMP Biolgi di SMPN 1 Bantaeng, Sulawesi Selatan, kini seorang guru Agama, Muhammad Arsal juga harus merasakan dinginnya jeruji besi lantaran dituduh melakukan 'kekerasan' terhadap peserta didiknya.
Baca Juga
Seorang politikus yang merupakan Anggota DPR, Akbar Faizal menulis kronologi kasus guru vs murid di status Facebooknya.
Kejadiannya bermula, ketika Muhammad Arsal dituduh memukul muridnya Israq, lantaran bergurau saat diajari tata cara salat yang benar. Israq kerap membuat ulah hingga menimbulkan kegaduhan yang akibatnya mengganggu murid yang lain. Muhammad Arsal kesal, ia lantas menempeleng kepala Israq.
"Terdapat dua versi disini. Kata Muliati kakak kandung Arsal, guru yg jg pengidap sakit paru paru ini 'hanya' menempeleng. Tp kata Didik Agus Suroto, Kajari Selayar asal Bangkalan Madura yg sdh 2 thn bertugas di Selayar yg sy hub utk mencari tahu info ini, bukti visum et repertum membuktikan jika terjadi pemukulan yg membuat luka di bagian mulut," tulis Akbar Faizal.
Kapolres Selayar, Bantaeng, Sulawesi Selatan, AKBP Said Annah mengatakan pihaknya telah melakukan upaya mediasi agar tidak perlu diproses secara hukum. Namun pihak wali murid Israq menolak, dan meminta kasus itu dilanjutkan ke meja pengadilan.
Akibatnya, Muhammad Asral ditahan Polres pada tanggal 7-27 April 2016. Lalu diperpanjang hingga 12 Mei dan dipindahkan ke rumah tahanan Selayar. Kasus dipenjaranya seorang guru Agama ini tentu menambah daftar panjang guru yang dibui karena dituduh melakukan 'kekerasan' terhadap muridnya.
Akbar Faizal sebagai anggota DPR menilai, ada yang tidak beres dengan sistem pendidikan di Indonesia.
"Jika saja sy lbh cepat masuk ke ruang sidang paripurna DPR-RI tadi pagi maka sy ingin menginterupsi agar kita tersadarkan ada sesuatu yg terjadi di sistem pendidikan kita. Sayangnya pimp sidang lgs menutup sidang paripurna stlh Menteri Keuangan selesai menyampaikan nota keuangan makro. Tp sy berencana bertemu dgn sohib saya Anies Baswedan Menteri Pendidikan Nasional utk membahas ini agar tak terjadi lagi dikemudian hari," tulis Akbar di beranda Facebook-nya.
(War)
Advertisement
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6