Tawuran dan Pembakaran Sampah, Penyebab Perjalanan KRL Terganggu

Tawuran antar-warga dan pembakaran sampah menjadi penyebab terganggunya perjalanan kereta commuter line, Kamis (9/6/2016) pagi.

oleh Mulyono Sri Hutomo diperbarui 09 Jun 2016, 13:31 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2016, 13:31 WIB
Tawuran antar warga dan pembakaran sampah menjadi penyebab tergangunya perjalan kereta commuter line, Kamis (9/6/2016) pagi ini.
Tawuran antar warga dan pembakaran sampah menjadi penyebab tergangunya perjalan kereta commuter line, Kamis (9/6/2016) pagi ini.

Liputan6.com, Jakarta Warga yang tawuran dan pembakaran sampah di Jakarta Timur menghambat perjalanan kereta rel listrik (KRL) commuter line yang menuju Bekasi pada Kamis (9/6/2016) pagi.

"Selain tawuran, warga juga melakukan pelemparan batu yang mengenai KA 1313 saat akan memasuki Stasiun Klender Baru. Satu kaca pintu pecah, tapi tidak ada korban dalam kejadian ini," kata Manajer Komunikasi PT KAI Commuter Jabodetabek, Eva Chairunisa, kepada Liputan6.com pagi ini.

Tak hanya tawuran, sampah yang dibakar oleh warga di bawah flyover Kranji, Bekasi, Jawa Barat, telah menyebabkan kabel sistem persinyalan KRL ikut terbakar. Akibatnya, sistem persinyalan KRL di antara Stasiun Cakung-Stasiun Bekasi rusak.

"PT KCJ memohon maaf kepada pengguna jasa dan mengecam keras aksi tawuran yang berdampak fatal dan mengakibatkan terganggunya perjalanan kereta api. Kami akan meminta pihak berwajib agar segera menangkap oknum warga yang melakukan pembakaran tersebut," lanjut Eva Chairunisa.

Ia menambahkan, saat ini dua jalur lintas Stasiun Bekasi menuju Stasiun Jakarta Kota dan sebaliknya telah dapat dilalui. Namun, menurut Eva, masih terdapat antrean KRL yang akan menyebabkan waktu tempuh lebih panjang. Antrean ini terjadi karena beberapa jalur sempat tidak dapat dilalui KRL akibat tawuran. Saat ini perangkat persinyalan masih dalam proses perbaikan dampak dari kebakaran.

" PT KCJ mengimbau bagi penumpang lintas Bekasi yang tergesa-gesa menuju tempat tujuan agar menggunakan moda transportasi lain dan dapat melakukan pengembalian tiket pada loket yang tersedia apabila telah melakukan transaksi," ujarnya.

Sementara pengguna jasa yang akan tetap menggunakan jasa KRL juga diimbau agar tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan dengan tidak memaksakan diri untuk naik apabila kereta telah penuh dan menunggu KRL selanjutnya. Demikian penjelasan Manajer Komunikasi PT KAI Commuter Jabodetabek, Eva Chairunisa, kepada Liputan6.com.

Artikel Rekomendasi

 Mengulik Seluk-Beluk Commuter Line Bersama Eva Chairunisa, Manajer Komunikasi PT KAI Commuter Jabodetabek!

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya