Burung Beo Menjadi Saksi Pembunuhan di Keluarga Ini

Kuat dugaan burung kakak tua bernama Bud itu melihat peristiwa penembakan yang dilakukan oleh Glenna.

oleh Azwar Anas diperbarui 28 Jun 2016, 11:03 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2016, 11:03 WIB
Burung Beo
Pihak berwewnang mengatakan, terdapat lima luka tembakan di tubuh Martin, termasuk di kepala.

Liputan6.com, Jakarta Seorang wanita bernama Glenna Duram dicurigai telah membunuh sang suami, Martin di kediamannya di Ensley Township, Michigan. Pihak berwenang mengatakan, terdapat lima luka tembakan di tubuh Martin, termasuk di kepala. Awalnya polisi menduga, Martin tewas karena ditembak oleh perampok bersenjata, sebab Glenna juga menderita luka di kepala akibat dipopor senjata.


Dilansir huffingtonpost, Selasa (28/6) polisi akhirnya menangkap Glenna setelah penyidik menemukan pistol dan catatan bunuh diri yang ditulis Glenna untuk anak-anaknya. Hal itu diperkuat dengan kesaksian burung kakak tua piaraan Martin di rumahnya. Kuat dugaan burung kakak tua bernama Bud itu melihat peristiwa penembakan yang dilakukan oleh Glenna.

Mantan istri Martin Duram, Chrsitne Keller yang menjadi pewaris Bud mengatakan usai peristiwa pembunuhan itu, Bud kerap mengoceh dan menirukan suara tembakan. "Dua minggu setelah kejadian itu, Bud mulai mengoceh. Ia mengeluarkan suara-suara yang tidak bisa saya jelaskan," ujarnya.

"Seperti berteriak, dan selalu diakhiri dengan kata-kata 'jangan tembak'. Saya percaya dengan sepenuh hati bahwa itu adalah ucapan Martin di akhir hayatnya."

Kini Glenna Duram ditahan di Penjara Newaygo County menunggu persidangan. Kesaksian burung kakak tua itu rencananya akan dijadikan saksi kunci insiden pembunuhan yang menewaskan Martin.

Jaksa di pengadilan setempat, Robert Sprinsted mengatakan ia tidak menutup kemungkinan akan menjadikan kicauan Bud sebagai saksi untuk menjerat pelaku pembunuhan yang tidak lain adalah istri Martin. "Ini adalah hal yang baru dan menarik. Dan ini merupakan kesempatan bagi saya untuk belajar tentang burung beo Afrika," ujarnya.

Walau ia sangat meragukan akan menjadikan Bud sebagai saksi di pengadilan namun apa yang dikatakan Bud secara berulang-ulang dapat digunakan sebagai penguat bukti. "Kami tentu akan menyelidiki apakah burung beo itu memang hanya mengatakan 'jangan tembak' setelah pembunuhan," ujarnya.

Sementara itu, pengamat burung beo di San Diego, Samue Carr mengatakan Bud hanya akan mampu menciptakan suara sesuai dengan apa yang mereka saksikan. "Ada kemungkinan Bud mempunyai gangguan PTSD dan akan mengulangi hal terakhir yang sering orang katakan," kata Carr.

 

(War)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya