Liputan6.com, Jakarta Seorang gadis cantik bernama Zhou Yan harus menerima kenyataan pahit. Wajah dan tubuhnya kini dipenuhi dengan luka bakar. Tragisnya, orang yang melakukan kejahatan itu adalah teman sekolahnya sendiri. Peristiwa itu terjadi lima tahun lalu.
Dilansir dari Shanghaiist, Selasa (23/8/2016), selama ini ia menyimpan rapat-rapat kepedihan nasibnya itu. Namun ia merasa sekaranglah saatnya memperlihatkan diri pada dunia.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Mulai pekan lalu, Zhou mengunggah serangkaian foto dirinya ke Weibo. Foto-foto itu memperlihatkan bekas luka yang menutupi wajah cantik dan tubuh indahnya. Foto itu juga disertai puisi. Pada foto-foto itu Zhou menulis, dirinya telah bertahan selama bertahun-tahun dan berharap masa depannya lebih indah.
Unggahan itu mendapat respons netizen secara luas. Sampai hari ini, Selasa 23 Agustus 2016, Zhou telah menerima 45.000 likes dan 18.000 komentar. Banyak dari netizen mengagumi Zhou karena keberanian dan ketabahan dirinya.
Pada 2011, saat Zhou berusia 17 tahun, dia disiram dengan bensin dan dibakar oleh teman sekelasnya, Tao Rukun. Tao dan Zhou pernah belajar di sekolah yang sama di ibu kota Anhui. Tao melakukan itu karena ia marah. Ternyata diam-diam ia jatuh cinta pada Zhou.Â
Karena cinta dan uang yang diberikannya ditolak, Tao mendatangi rumah gadis ini dan menuangkan bensin dan membakar Zhou.
Zhou yang malang menderita 30 persen luka bakar di tubuhnya. Fakta baru terungkap, Tao adalah anak seorang pejabat pemerintahan. Melewati Weibo, ayah Tao meminta maaf atas luka bakar yang disebabkan ulah anaknya.
Pejabat itu juga mengatakan, ia akan melakukan apa saja yang dia bisa untuk membantu pemulihan Zhou. Namun sumber lain mengatakan, orang tua Tao awalnya menolak untuk membayar biaya medis Zhou kecuali keluarganya mau menandatangani dokumen atas pembebasan anaknya.
Tao dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 12 tahun penjara pada 2012. Keluarga Zhou awalnya meminta uang kompensasi sebesar 4,67 juta yuan, tapi pengadilan hanya mengabulkan 1,72 juta Yuan pada Mei 2012. Kemudian, pada Maret tahun ini, pengadilan memutuskan uang kompensasi meningkat menjadi 1,8 juta yuan.
Penulis:
Rosa Febryanty Razak
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6