Liputan6.com, Flores - Hendrikus Kwuta, warga Desa Nurabelen, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, mengalami luka bakar serius di sekujur tubuhnya akibat terkena abu panas Gunung Lewotobi Laki-Laki, Kamis malam (20/3/2025).
Beruntung nyawa Hendirkus berhasil ditolong oleh warga setempat. Dia langsung dilarikan ke Puskesmas Lewolaga guna mendapatkan perawatan medis.
Baca Juga
Pantauan awak Liputan6.com di lapangan, Hendrikus terbaring lemas di atas tempat tidur pasien. Nampak luka bakar dari tangan, muka, badan, dan kaki. Dia masih bisa berkomunikasi dengan pihak medis di puskesmas setempat.
Advertisement
Wakil Bupati Flores Timur Ignasius Boli Uran, melihat langsung kondisi Hendrikus yang terkena abu panas saat letusan terjadi.
Ia mengatakan, Hendrikus berada di kebun saat Gunung Lewotobi Laki-laki meletus. Jarak antara Desa Nurabelen dan Gunung sekira 6 kilometer.
"Satu warga alami luka bakar, dia menjalani perawatan medis di puskesmas, kami pantau kondisinya beberapa saat setelah letusan," ujar Ignas kepada wartawan.
Ignas bersama Ketua DPRD Flores Timur, Albert Ola Sinior, Kalak BPBD, Fredy Moat Aeng, turun ke lokasi untuk melihat kondisi warga.
Menurut Ignas, letusan terdengar besar dan kuat hingga ke Larantuka, Ibu Kota Kabupaten Flores Timur. Saat mengecek ke Kecamatan Ile Bura, material pasir dan abu tampak lebih tebal di Desa Lewotobi serta beberapa desa sekitar.
Warga panik lantaran selama ini belum dilanda material seperti itu. Termasuk saat letusan besar tanggal 3 November 2024 lalu, sejumlah wilayah Ile Bura terkena material tipis, terkecuali Desa Dulipali.
"Ledakan memang sangat besar, desa-desa ini sebelumnya tidak kena material, mereka panik baru pertama kali mengalami peristiwa seperti ini," katanya.
Warga mulai kembali ke rumahnya beberapa jam setelah letusan. Sementara lima desa lain yang berada dekat dengan Gunung Lewotobi Laki-laki masih mengungsi.