Nahas, karena Hal Sepele Pria Difabel Mati di Tangan Polisi

Daniel Kevin Harris, pria yang mengidap tuli dan bisu ini ditembak mati petugas kepolisian hanya karena hal sepele.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 23 Agu 2016, 16:30 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2016, 16:30 WIB
Naas, Pria Tuli dan Bisu Ditembak Mati Polisi karena Hal Sepele
Daniel Kevin Harris, pria yang mengidap tuli dan bisu ini ditembak mati petugas kepolisian hanya karena hal sepele.

Liputan6.com, Amerika Serikat - Polisi hadir di antara kita untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Polisi juga bekerja sebagai penegak hukum. Namun, bagaimana jika ada polisi yang bertindak sesuka hatinya hingga menyebabkan kematian seseorang?

Dilansir Mirror, Selasa (23/08/2016), baru-baru ini Daniel Kevin Harris, seorang pria berusia 29 tahun, mengalami nasib malang. Ia ditembak mati oleh seorang petugas polisi karena hal sepele. Ya, Harris diketahui mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi di jalanan padat kendaraan.

Kisahnya bermula ketika Harris meluncur dengan cepat di kawasan Charlotte, California, AS. Kemudian polisi mengejarnya dan mengeluarkan pistol agar Harris keluar dari mobilnya.

dok: mirror.co.uk

Namun, sebuah penyelidikan mengungkapkan jika petugas polisi itu memutuskan untuk menembak Harris karena kesulitan berkomunikasi. Harris memang terlahir dengan kondisi yang tak normal. Ia mengidap tuli dan bisu sehingga susah untuk berkomunikasi dengan orang lain. Polisi yang tak mengerti dengan bahasa isyarat yang diungkapkan Harris merasa kesal dan langsung melepaskan tembakan ke arah Harris.

Warga setempat mengatakan, ayah satu anak ini ditembak oleh polisi dan seketika meninggal di tempat kejadian.

Mark Barringer, tetangga tempat Harris tinggal pun kesal atas peristiwa tersebut. "Kau menarik orang tuli, mereka cacat. Bagi saya, apa yang telah terjadi tidak dapat diterima."

Jarmaine Saunders, polisi yang menembak Harris, kemudian mendapat cuti administratif dan tengah dimintai keterangan lebih lanjut mengenai peristiwa penembakan tersebut.

Kini, melalui sebuah halaman di jejaring sosial, keluarga korban mencoba menggalang dana untuk biaya kremasi Harris. Dalam postingan-nya mereka mengatakan, "Dia tidak bersenjata ketika ditembak dan dibunuh begitu saja oleh seorang polisi. Kematiannya mungkin bisa dicegah kalau polisi tersebut tidak brutal dalam menggunakan pistolnya."

(rs/ul)

Penulis:

Rosa Febryanty Razak

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya