Liputan6.com, Jakarta Nama Victor Lustig cukup melegenda di awal tahun 1900-an. Ia diceritakan sebagai orang biasa yang luar biasa. Maksudnya ia berasal dari kalangan biasa namun selalu melakukan hal-hal yang luar biasa. Bahkan melewati batas-batas luar biasa.
Baca Juga
Dilansir WittyFeed.com, Lustig mulanya adalah seorang pedagang. Ia menjual apapun yang dapat dijual, namun ia dikenal sebagai pedagang yang penuh trik licik. Hingga akhirnya Lustig melakukan hal yang sangat berani. Ia hendak menjual menara Eiffel, bukan hanya sekali, tapi dua kali.
"Anehnya, Lustig bukan tipe orang yang dikenal munafik. Ia selalu dicap sebagai pria mulia dan bermartabat," tulis New York Times mengulas soal Lustig.
Masa kecil Lustig diceritakan sebagai bocah yang menguasai segala macam trik sulap kartu. Menginjak dewasa ia pernah dipenjara karena kasus penipuan. Dalam beberapa wawancara penjara ia mengaku lahir dan besar di Austri-Hungaria.
"Tapi kemudian, ketika diperiksa di desa itu. Tidak ada anak dengan nama Lustig," lanjut media itu.
Pada wawancara penjara yang lain, Lustig mengaku sebagai anak Wali Kota, orang kaya, padahal beberapa orang yang kenal Lustig mengatakan, ia adalah anak petani miskin.
Ketika akhirnya, Lustig bosan dengan permainan kecil-kecilan, ia memutuskan akan menjual Menara Eiffel. Usahanya dimulai dengan membuat dokumen penawaran palsu.
"Ia memiliki hubungan baik dengan pembuat dokumen palsu pemerintah," tulis media itu.
Dalam penawarannya, Lustig mengajukan alasan mengapa Menara Eiffel harus dijual. Kepada para pengusaha industri ia mengatakan, Menara Eiffel sebagai produk salah rancang dan akan dibangun dengan model baru.
"Sementara biaya perawatan sangat mahal serta masalah politik yang tak bisa didiskusikan. Menara Eiffel juga mengalami kerusakan di bagian bawah dan itu wajib dibongkar," ujar Lustig dilansir dari New York Times.
Lustig kemudian meminta para pengusaha yang rata-rata dari industri besi tua untuk mengajukan tawaran dengan harga setinggi-tingginya. Penawaran itu dilakukan dalam pertemuan rahasia.
Salah satu pengusaha bernama Andre Poisson kemudian menjadi pembeli Menara Eiffel. Poisson baru menyadari jika telah ditipu Lustig, namun ia tidak berani melaporkan Lustig ke Polisi karena Poisson terlibat praktik penyuapan.
Beberapa tahun berikutnya Lustig kembali menjual Menara Eiffel, namun usahanya tak mulus kali ini. Pemerintah lewat agen rahasianya berhasil mengendus dan menangkap Lustig dengan tuduhan penipuan.
Ia dikabarkan berulangkali berhasil melarikan diri dari penjara. Namun tertangkap lagi, hingga akhir hayatnya Lustig berada di penjara. Yang mengejutkan, pada sertifikat kematian Lustig, bagian kolom pekerjaan ditulis "Salesman Apprentice".
(War)
Advertisement
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.