Hanya Tak Hadiri Undangan, Nasib Remaja Ini Berakhir Tragis

Seorang remaja pria menjadi korban penyiksaan sebuah geng di sekolahnya hanya karena menolak undangan perekrutan geng.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 31 Jan 2017, 12:00 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2017, 12:00 WIB
Ilustrasi Kekerasan dan Penganiayaan
Seorang remaja pria menjadi korban penyiksaan sebuah geng di sekolahnya hanya karena menolak undangan perekrutan geng.

Liputan6.com, Malaysia - Dalam bergaul para remaja biasanya memiliki suatu kelompok atau geng di sekolah mereka. Biasanya geng yang mereka buat akan menunjukkan identitas ketua atau pun anggotanya, seperti orang-orang keren, pintar maupun orang-orang yang menakutkan sehingga memiliki kekuasaan dalam sekolah.

Nah, apakah kamu tahu bagaimana cara sebuah geng merekrut calon anggota mereka? Pasti kamu sering mendengar jika banyak kelompok akan melakukan perekrutan yang brutal secara diam-diam, kan?

Baru-baru ini seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kuala Lumpur, Malaysia, menjadi korban pemukulan secara brutal oleh sekelompok orang setelah ia menolak undangan untuk bergabung dalam geng mereka.

Dilansir Metro, Selasa (31/1/2017), peristiwa tersebut berlangsung pada Jumat lalu di Cheras, Kuala Lumpur, di mana ada 12 anggota geng memasuki sekolah dan secara aktif merekrut anggota yang dianggap potensial masuk ke dalam geng mereka.

dok: worldofbuzz.com

Korban yang berusia 15 tahun itu awalnya menolak ajakan undangan untuk bergabung. Namun tak disangka, ia malah diajak ke belakang sekolah untuk kemudian dipukuli dan diancam untuk tak memberi tahu siapa pelaku yang mengeroyoknya.

Menurut korban, sekelompok pria yang menyebut diri mereka sebagai "04. Gang" itu bersenjatakan pisau dan alat-alat tajam. Begitu ia menolak permintaan mereka, ia lalu ditahan dan dipukuli dengan tongkat kayu, payung, helm dan alat pemadam kebakaran.

dok: worldofbuzz.com

"Mereka juga membakar wajah saya dengan puntung rokok yang masih menyala, menyodok tenggorokan saya dengan ujung payung dan juga mendorong wajah saya ke ember berisi air," lanjutnya.

Ternyata penyiksaan masih berlanjut, setelah wajah dan tubuhnya babak belur, ia dipaksa untuk membuat sebuah video permintaan maaf kepada pemimpin geng. Mereka juga mengancam akan membunuhnya jika ia melaporkan ke polisi.

Untungnya ia diselamatkan oleh seorang teman sekelasnya yang segera membantunya untuk melarikan diri. Namun, anggota geng yang melihat korbannya kabur pun segera mengerjarnya. Lalu ia kembali diselamatkan temannya yang lain untuk bersembunyi di rumahnya.

Setelah meras aman, korban kemudian mengajukan laporan ke kepolisian setempat atas kekerasan yang dialaminya. Ia juga kini tengah dalam perawatan medis di sebuah rumah sakit di Kuala Lumpur.

(ul)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya