Macet, Warga Jakarta Habiskan Waktu di Jalan 22 Hari per Tahun

Penelitian terbaru mengungkapkan waktu yang dihabiskan warga Jakarta di jalanan gara-gara macet.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 06 Nov 2017, 10:33 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2017, 10:33 WIB
Pengemudi Uber
Ratusan pengemudi Uber saat menggelar aksi unjuk rasa memprotes penerapan aturan undang-undang mengenai transportas di Sao Paulo, Brasil (30/10). Aksi tersebut menimbulkan kemacetan parah di sejumlah jalan. (AP Photo / Andre Penner)

Liputan6.com, Jakarta Warga Jakarta, pernahkah Anda menghitung berapa banyak waktu yang dihabiskan di jalanan karena macet? Siapa sangka, warga Jakarta menghabiskan waktu paling lama di jalanan ketimbang warga kota besar Asia lainnya.

Hal ini terungkap dari penelitian terbaru yang dilakukan Uber dengan Boston Consulting Group. Menurut studi tersebut, warga Jakarta rata-rata menghabiskan 22 hari dalam setahun di jalanan. Jumlah tersebut sama dengan jatah cuti dua tahun karyawan.

Jumlah tersebut juga lebih tinggi ketimbang di kota-kota besar lainnya di Asia yang hanya 19 hari. Lebih jauh, pengendara di Jakarta menghabiskan rata-rata 68 menit di jalan dan 21 menit mencari tempat parkir.

Melewatkan Kejadian Penting

Penelitian itu makin menarik saat mengungkapkan bahwa karena sulit mencari tempat parkir, waktu pun terbuang percuma. Hal ini menyebabkan sekitar 74 persen orang Jakarta melewatkan kejadian penting, seperti pesta pernikahan, janji dengan dokter, wawancara kerja, dan pemakaman.

Survei tersebut dilakukan di kota-kota besar Asia dari pada Juli sampai Agustus dan melibatkan 9.000 partisipan berusia 18-65 tahun. Selain Jakarta, studi juga berlangsung di Singapura, Kuala Lumpur, Manila, Bangkok, Taipei, Hong Kong, Hanoi, dan Ho Chi Minh City.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya