Anies Baswedan Buat Jalan Tol Bawah Tanah untuk Atasi Banjir DKI

Mampukah program yang dibangun Anies-Sandi berupa proyek jalan tol bawah tanah rampung tepat waktu dan mengatasi masalah banjir Jakarta?

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Feb 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2018, 19:00 WIB
Hari Pertama Anies Baswedan dan Sandiaga Uno Berkantor di Balai Kota
Gubernur dan Wakil Gubernur baru DKI, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno bersiap menggelar rapat dengan jajaran pejabat Pemprov DKI Jakarta di Balai Kota, Selasa(17/10). Anies-Sandi tampak necis mengenakan pakaian dinas PNS. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Anies Baswedan beserta wakilnya Sandiaga Uno selaku Gubernur DKI Jakarta diketahui telah merencanakan pembangunan Jakarta Integrated Tunner (JIT) atau Jalan Tol Bawah Tanah sebagai salah satu program kerja mereka.

Pembangunan jalan tol tersebut, direncanakan Gubernur Anies Baswedan guna mengubah wajah Ibu Kota hingga masalah banjir yang masih belum teratasi dengan baik. Wakil Gubernur Sandiaga Uno mengatakan, pembangunan jalan tol bawah tanah akan dimulai tahun ini.

[bacajuga: Baca Juga] (3265845 3261470 0)

Bisa dilihat bahwa masalah kemacetan dan banjir masih menjadi kendala utama Ibu Kota. Tidak hanya membuat Jakarta terlihat kumuh, masalah ini juga bisa merugikan warga. Apalagi ketika korban banjir harus rela mengungsi dan meninggalkan rumahnya yang terendam.

Untuk mewujudkannya, proyek ini menggandeng PT Antaredja Mulia Jaya. Bahkan, uji kelayakan pun sudah digelar.

"Mereka (Antaredja) akan masuk skema kemitraan pemerintah dan badan usaha. Jadi, ada beberapa hal penting, seperti outline business case dan bisnis akhir yang mereka siapkan. Itu sekarang kami tunggu," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 17 Januari 2018.

Proyek Tanpa Biaya APBD

Pembangunan Tol Cisumdawu Terus Dipacu
Pembangunan Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu) yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional

Tanpa menggunakan APBD DKI, proyek Jalan Tol Bawah Tanah itu sekiranya akan menelan biaya sekitar Rp 40 triliun.

"Ini menarik karena US$ 3 miliar yang tidak dikucurkan ini tanpa APBD, studi kelayakan yang dilakukan oleh swasta. Dengan kerja sama ini, kita bisa mengurai kemacetan, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan investasi, atasi masalah banjir, menambah energi di Jakarta," ucap Sandi.

Jalan Tol Bawah Tanah itu pun terbentuk dari dua ruas, yaitu ruas Balaikambang-Manggarai dan ruas Ulujami-Tanah Abang.

Gubernur Anies Baswedan -Sandiaga pun menerangkan, skema kerja sama ini dilakukan antara Pemprov DKI dan PT Antaredja serta melalui kerja sama antara PT Antaredja dan Badan Usaha PT Jakarta.

** Jadilah bagian dari Forum Liputan6.com dengan berbagi informasi terbaru dan unik melalui email: Forum@liputan6.com.*

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya