Bikin Pilu, Ini 7 Kasus Tragis Manusia yang Dibunuh Robot

Meskipun saat ini teknologi sudah digunakan pada sejumlah aspek. Namun, kecelakaan masih saja tak dapat terhindari.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Apr 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2018, 15:00 WIB
Ilustrasi Robot
Ilustrasi Robot (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta Seiring dengan perkembangan waktu, teknologi semakin lama semkain canggih dan membuat banyak orang terpukau. Namun, secara bersamaan masyarakat kita juga dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman.

Perubahan teknologi yang semakin maju, turut menggantikan tenaga kerja manusia pada sejumlah sektor. Sebut saja teknologi robot serta artifical intelegence yang dibuat manusia mampu menyaingi manusianya sendiri.

Bahkan, ada sejumlah kasus di antaranya yang mengakibatkan hilangnya nyawa manusia karena teknologi dari robot. Berikut merupakan tujuh kasus mencenangkan yang bikin kita miris bahwa robot bisa melukai manusia.

1. Orang pertama yang tewas di tangan robot

[Bintang] Good News Today: Aplikasi Belajar, Sekolah Gratis, Robot Steril
Ilustrasi robot. (via: istimewa)

Robert Williams adalah orang yang pertama tewas karena kecelakaan robot. Kecelakaan ini terjadi di pabrik Ford di Flat Rock, Michigan, pada 25 Januari 1979. Williams terbunuh setelah lengan robot meninjunya ketika ia naik untu memanjat rak demi mengambil peralatan.

Ironisnya, peralatan tersebut harusnya diambil oleh si robot dan itu adalah tugasnya sehari-hari. Namun, robot ini selalu menerima informasi yang salah dengan yang diinput, sehingga Williams memanjatnya sendiri.

Kejadian ini datang karena kurangnya pencegahan keamanan yang harusnya jadi prioritas sebelum mengoperasikan robot ini.

2. Tertusuk lengan robot

100 Tahun Lagi, Umat Manusia akan Diganti Oleh Robot?
Ilustrasi robot

Pada 2015, seorang buruh muda bernama Ramji Lal di pabrik SKH Metals di India tewas ditikam oleh lengan robot yang seharusnya bekerja mengangkat dan mematri bahan besi.

Hal ini terjadi pasca sebuah lengan robot tidak mengangkat besi dengan benar, dan Lal memperbaiki posisinya. Ia tak seberapa cepat dalam memperbaikinya, dan akhirnya si robot tak disangka menikamnya tepat di perut, sembari teraliri listrik. Ia meninggal di rumah sakit karena luka dalam.

3. Tragedi Volkswagen

Kantor VW Digrebek Polisi
Dua kantor Volkswagen di Perancis digrebek polisi terkait dengan kasus Dieselgate.

Sebuah kejadiaan nahas terjadi di Pabrik Volkswagen di Baunatal, Jerman, pada 2015 silam. Hal ini terjadi setelah seorang pria yang tak disebut namanya oleh Volkswagen, terbunuh oleh robot,

Pria ini adalah mekanik yang bertugas menyetel robot untuk bekerja memasang bagian-bagian mobil. Namun, tak disangka, robot tersebut menjepitnya ke dinding logam, melukainya dengan serius dan akhirnya menjadikannya tak bernyawa.

Robot-robot yang digunakan untuk memasang bagian-bagian mobil ini sebenarnya disimpan dengan rapi di semacam kandang. Ketika kecelakaan terjadi pun, robot masih berada di sana, namun korban sangaja pergi ke sana untuk melakukan setelan rutin.

Menurut rilis resmi Volkswagen, insiden ini murni human error, karena pekerja lain yang berada dalam satu tim tidak tersentuh. Namun, tindakan preventif harusnya bisa dilakukan sebelum ada insiden terjadi.

4. Kecelakaan mobil otomatis

Kecelakaan Lalu Lintas dan Kecelakaan Mobil
Ilustrasi Foto Kecelakaan Mobil (iStockphoto)

Joshua Brown adalah orang pertama yang tewas di sebuah kecelakaan yang melibatkan mobil otonom. Ia tewas pada tanggal 7 Mei 2016 setelah Tesla Model S yang ia kendarai tak bisa membedakan antara langit dan truk 18 ban. Tesla yang melaju dengan mode otonom masuk ke sela-sela bawah truk, lalu menabrak dua pagar pembatas dan tiang.

Tesla sendiri dilaporkan tak mau disalahkan atas kejadian ini. Sampai saat ini pun Tesla belum mengklaim bahwa mode otonom di mobilnya sudah sempurna. Sementara Brown dengan nekad mengendarai mobilnya dengan full mode otonom di jalan utama.

Dalam rekam jejak mobilnya, Brown hanya mengendarai mobilnya selama 25 detik dalam total 37 menit perjalanan. Parahnya, menurut penelusuran National Transportation Safety Board AS, Brown sedang menonton film ketika perjalanan, tepatnya film Harry Potter.

5. Robot error berujung maut

Robot humanoid
Ilustrasi robot humanoid.

Pada Maret 2017, Wanda Holbrook yang berusia 57 tahun terbunuh di pabrik Ventra Ionia Mains yang merupakan spesialis pembuat suku cadang mobil di Michigan. Sang spesialis perawatan itu terbunuh secara mengerikan, di mana ada sebuah robot yang tak seharusnya berada di divisi di mana Holbrook kerja, tiba-tiba datang sambil membawa suku cadang truk dan menjatuhkannya di kepala Holbrook.

Robot-robot di pabrik ini memiliki pekerjaan memuat suku cadang ke bagian perlengkapan. Terdapat kesalahan di mana ketika perlengkapan sudah penuh, robot tak seharusnya memuat barang lagi. Namun, robot ini tetap memuat dan akhirnya menjatuhkannya ke tempat yang tak semestinya.

Ini jadi berita besar di tahun lalu, dan suami dari Holbrook menuntut 5 perusahaan sekaligus di antaranya pabrik serta produsen robot, di meja hijau.

6. Tubuh diremuk robot

Ilustrasi kecelakaan kerja.
Ilustrasi kecelakaan kerja. (Via: unlockthelawuk.co.uk)

Ana Maria Vital, seorang buruh di Golden State Foods di California, tewas di tangan robot pengangkat kotak. Kejadian ini muncul saat Ana Maria berinisiatif untuk memperbaiki kotak yang macet di sebuah lengan robot. Namun ketika Ana Maria masuk ke 'kandang' robot untuk mengeluarkan kotak itu, robot yang masih menyala lalu menangkap dan mengangkatnya seakan ia adalah salah satu kotak yang harus diangkat.

Robot tersebut meremuk tubuh Ana Maria, sementara upaya untuk mematikan mesin gagal dan menariknya dari robot justru memperburuk keadaan.

7. Tentara terbunuh senjata otomatis

Ilustrasi Senjata
Foto: Pakistan Today

Sembilan tentara Afrika Selatan tewas dan 14 lainnya lika berat, setelah sebuah senjata anti-pesawat tempur milik angkatan darat Afrika Selatan, tiba-tiba menembak sendiri tanpa komando. Senjata ini adalah Oerlikon GDF-005, sebuah senjata otomatis yang dikontrol oleh sistem yang mampu mencari, menarget, serta menembak musuh tanpa perlu dikontrol manusia.

Tentara Afrika Selatan telah berlatih dengan senjata ini cukup lama, dan selama ini tak memiliki masalah. Namun di momen naas tersebut, tiba-tiba senjata ini menembakkan 250 kali peluru eksplosif ke arah tentara yang sedang berlatih. Diduga, kecelakaan ini terjadi karena masalah perangkat lunak yang error.

Reporter

Indra Cahya

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya