Tak Ingin Pisah dengan Suami, Wanita Ini Dikubur Hidup-Hidup 3.000 Tahun Lalu

Arkeolog percaya, wanita itu rela dimakamkan hidup-hidup untuk menemani suaminya ke dunia lain.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 13 Jul 2018, 18:30 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2018, 18:30 WIB
Tak Ingin Pisah dengan Suami, Wanita Ini Dikubur Hidup-Hidup 3.000 Tahun Lalu
Doc: Mykola Bandrivsky/East2west News

Liputan6.com, Jakarta - Jasad sepasang manusia dari 3.000 tahun lalu ditemukan saling berpelukan erat di sebuah kuburan di Ukraina. Arkeolog percaya, wanita itu rela dimakamkan hidup-hidup untuk menemani suaminya ke dunia lain.

Pakar otopsi mengatakan, tak mungkin menempatkan tubuh wanita dalam posisi demikian jika dia sudah mati. Para ahli mengatakan kemungkinan wanita itu memilih untuk mati dan dikubur bersama suaminya. Mereka juga percaya wanita itu mungkin telah meminum racun sebelum masuk ke kuburan dan memeluk pasangannya yang telah tiada.

Diperkirakan, pasangan itu berasal dari masa prasejarah Vysotskaya atau Wysocko, budaya yang ditemukan di dekat desa Petrykiv, tak jauh dari Ukraina. Profesor Mykola Bandrivsky yang melakukan studi tentang 'penguburan pasangan yang penuh cinta' mengatakan kalau itu merupakan pemakaman yang unik, di mana seorang pria dan wanita terbaring di sana, saling berpelukan erat.

 

Selanjutnya

Tak Ingin Pisah dengan Suami, Wanita Ini Dikubur Hidup-Hidup 3.000 Tahun Lalu
Doc: Mykola Bandrivsky/East2west News

"Wajah mereka saling menatap, dahi mereka saling bersentuhan. Wanita itu berbaring telentang dengan langan kanan yang memeluk pria itu di bahu kanannya," ujar Mykola seperti dilansir dari East2west News.

Mykola melanjutkan bahwa kaki wanita itu merangkul kaki suaminya, berbaring di atas kaki laki-laki yang diregangkan. Mereka mengenakan hiasan perunggu dan di dekat kepala terdapat beberapa tembikar, seperti mangkuk, kendi, dan tiga bailer.

"Budaya kuno ini dikenal karena 'kelembutan' penguburannya," kata Dr Bandrivsky, Direktur cabang Transcarpathian dari Rescue Archaelogical Service di Institute of Archaeology of Ukraine.

"Dalam sudut pandang kami, perempuan itu melakukannya dengan sukarela. Mungkin, wanita itu tak ingin hidup dengan pria lain. Jadi dia lebih suka pergi dengan suaminya," pungkas Bandrivsky.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya