Liputan6.com, Jakarta - Biasanya, sapi dipelihara untuk dikonsumsi susu dan dagingnya. Tapi ada juga yang mengolah jeroan dan kulit untuk dijadikan kuliner. Namun bagaimana dengan darahnya?
Baca Juga
Advertisement
Nah, ternyata ada beberapa makanan yang menggunakan darah sapi sebagai bahan baku. Kuliner ekstrem seperti ini bisa ditemukan di beberapa negara, bahkan ada yang dari Indonesia. Apa saja? Ini dia.
1. Haejang-guk
Ini merupakan salah satu jenis sup yang cukup populer di Korea. Biasanya, sup ini dikonsumsi untuk menghilangkan efek mabuk.
Sup ini terbuat dari rebusan tulang kaki, sanding lamur, dan intestin sapi yang kemudian dicampur dengan pasta kedelai, dan gumpalan dari darah sapi. Seluruh bahan lalu direbus dengan tambahan kubis selama 24 jam.
2. Kuai Tiao Ruea
Disebut juga Thai Boat Noodles, makanan ini mengandung nam tok atau darah sapi/babi yang dicampur garam dan bumbu rempah. Darah ditambahkan ke dalam mi agar warna kuah jadi beda dan mi tidak gampah putus. Selain itu, kuliner ini biasa dilengkapi dengan kulit babi dan daun basil.
3. Saren/Dideh
Ini merupakan kuliner khas Indonesia yang dibuat dari darah binatang yang kemudian dibekukan dengan cara dikukus atau dimasak. Hasilnya, tekstur darah hewan tersebut pun menjadi lembut seperti tahu.
Sekilas, warnanya mirip hati sapi. Biasanya saren disajikan sebagai pelengkap sate opor atau oseng.
4. Darah sapi diminum langsung
Suku Maasai dari Afrika punya kebiasaan minum darah hewan ternak seperti sapi. Tapi hewan tersebut tidak dibunuh. Mereka menggunakan alat khusus sehingga bisa meminum langsung darah tersebut dari pembuluh vena atau darah mengalir keluar dari tanpa membunuh sapi.
Ini dikarenakan sapi merupakan sarana utama mereka untuk bertahan hidup. Biasanya darah sapi dicampur dengan sedikit susu sapi agar rasanya lebih enak.
Advertisement
5. Hematogen
Meski dibungkus dengan kemasan yang modern, permen ini terbuat dari darah sapi kental. Makanan asal Rusia ini mengandung gula, vanili, dan susu kental sehingga teksturnya lembut dan legit seperti karamel padat.
Anak-anak menyukai permen ini karena rasanya yang manis. Selain itu, permen ini juga mengandung sumber protein dan bergizi.
Penulis:
Annisa Amalia Hapsari
Sumber: Brilio.net
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: