Liputan6.com, Jakarta Mass Rapid Transit (MRT) jurusan Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan menjadi sasaran pelaku vandalisme tak bertanggung jawab. Dugaan semula pelaku berasal dari sebuah komunitas yang ada di Jakarta.
Baca Juga
Advertisement
Namun, setelah ditelusuri kembali, pihak kepolisian menduga bahwa pelaku vandalisme kereta MRT justru merupakan warga negara asing (WNA) yang sedang menginap di sebuah hotel tak jauh dari Depo Lebak Bulus.
"Pelaku sudah teridentifikasi tapi belum ditemukan," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Indra Jafar di Jakarta, seperti dikutip dari ANTARA.
Masih diusut, pelaku yang berjumlah satu orang ini diduga sudah melarikan diri ke luar negeri sehingga polisi dibantu Interpol akan melacak keberadaan pelaku.
Sebelumnya, pelaku aksi vandalisme tersebut diduga masuk ke lokasi Depo Lebak Bulus dengan memanjat dan melompati dinding Depo Lebak Bulus.
Walau diduga pelaku hanya berjumlah satu orang, polisi masih terus menyelidiki apakah pelaku melakukan kerjasama dengan pihak lain.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Polisi sarankan agar MRT jangan dibersihkan dahulu
Kabar terkait informasi soal vandalisme yang dilakukan di kereta MRT Depo Lebak Bulus sampai kepada pihak kepolisian sekitar pukul 07.00 WIB, Jumat (21/9). Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan sejumlah saksi.
Karena kasus vandalisme kereta MRT ini belum terusut hingga tuntas, polisi menyarankan agar coretan berupa seni grafiti ini jangan dulu dihapus. Ini dapat menjadi barang bukti dan akan dilakukan penyidikan lebih lanjut untuk menemukan siapa pelaku pastinya.
Polisi juga bekerjasama dengan komunitas grafiti Jakarta dalam menyidik goresan-goresan seni yang dibuat pada kereta MRT.
Semoga kejadian serupa tidak lagi terjadi khususnya pada fasilitas-fasilitas yang disediakan bagi publik.
Penulis:
Immanuela Harlita Josephine
Advertisement