Anak Tak Kunjung Menikah, Ibu Nekat Carikan Jodoh Keliling Kampus

Seorang wanita tua membuat heboh kampus di AS karena nekat mengenalkan putranya kepada para mahasiswi.

oleh Nur Aida Tifani diperbarui 15 Feb 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2019, 14:00 WIB
Bertemu dengan Jodoh dari Kencan Online, Mengapa Tidak?
Sejumlah orang yang berhasil bertemu pasangannya melalui kencan online menceritakan kisahnya. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Orangtua mana yang tidak khawatir jika anak mereka tak kunjung mendapatkan pasangan. Semakin bertambahnya usia hingga menjadi dewasa, tentu sudah menjadi harapan orangtua agar putra-putri mereka segera mendapatkan pasangan. 

Karena anak tak kunjung mendapatkan pasangan, seorang ibu sampai nekat mencarikan pasangan untuk putranya kepada para gadis muda di suatu universitas. Kejadian tak lazim ini terjadi di Towson, Maryland, Amerika Serikat dan sempat bikin heboh warga kampus. 

Dilansir dari BaltimoreSun, Jumat (15/2/2019), polisi sampai membuat pencarian, setelah mendapatkan laporan tentang seorang wanita yang berkeliaran di area perpustakaan Universitas Towson. 

"Subjek digambarkan sebagai seorang wanita, kelihatannya berusia 50 tahun dengan mengenakan kaca mata, celana jeans biru, kemeja lengan panjang bergaris," tulis email pihak kepolisian Townson kepada komunitas kampus.

Menurut para saksi mata, wanita itu berkeliaran di perpustakaan sambil mencari-cari gadis muda yang tepat untuk putranya. Setelah menentukan target, wanita itu kemudian datang kepada seorang mahasiswi sambil mengeluarkan ponsel untuk menunjukkan foto putranya. Tanpa malu, ia juga bertanya apakah mereka tertarik atau mau berkencan dengan putranya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:


Dianggap mengganggu

Berusaha Cari Pasangan Untuk Putranya, Wanita Ini Malah Berujung Dicari Polisi
(Foto: Lipstick Alley) Polisi sampai saat ini masih menggali dan mencari tahu informasi apapun terkait dengan identitas wanita ini.

Wanita paruh baya tersebut nyatanya tak pantang menyerah, ia datang beberapa kali dengan upaya yang sama. Namun karena dianggap mengganggu, akhirnya aksi wanita tersebut dilaporkan ke polisi.

Mereka menggunakan rekaman kamera keamanan untuk menunjukkan bukti dan ciri-ciri dari sang wanita. Namun sampai saat ini polisi masih mencari tahu mengenai identitas permpuan tersebut.

Pihak kampus menyatakan wanita tersebut tidak akan mendapat tuntutan kriminal. Namun, mereka ingin bertemu secara langsung kepada wanita itu untuk menyuruhnya menghentikan aksinya.

Insiden ini rupanya juga menarik perhatian warganet. Malahan tak sedikit orang memberikan simpati terhadap putra dari wanita tersebut. Di samping itu, warganet juga mengira dengan kuat dari ciri-ciri fisik sang wanita yang sepertinya merupakan keturunan Tiongkok.


Dianggap lazim di Tiongkok

Berusaha Cari Pasangan Untuk Putranya, Wanita Ini Malah Berujung Dicari Polisi
(Foto: © Women of China/Zhang Jiamin) Seorang ibu sedang memegang profil anaknya di taman perjodohan Zhongshan.

Aksi yang dilakukan wanita itu dianggap lazim di Tiongkok. Menurut data statistik yang diperoleh Sina, angka penduduk yang belum menikah mencapai 18,6% pada 2017, jika dijabarkan ternyata ada 200 juta lebih orang di Tiongkok yang berstatus belum menikah.

Tentu hal ini menjadi kekhawatiran bagi banyak orangtua di sana. Jadi tak kaget jika orangtua juga ikut campur tangan berusaha membantu anak-anak mereka untuk mencari pasangan. Hingga akhirnya kerap muncul acara pencarian jodoh yang terkenal dan dihadiri oleh ribuan pengunjung pada sejumlah tempat, seperti Taman Zhongshan di Shanghai atau Taman Ditan di Beijing.

Sebagian besar para pengunjung yang hadir merupakan para orangtua. Tak beda jauh dengan cara yang dilakukan oleh wanita di Towson, kebanyakan para orangtua akan menunjukan profil ataupun foto terkait tentang kehidupan anak-anak mereka.

Meski dianggap sebagai tempat perjodohan, namun acara tersebut bisa dibandingkan serupa persis seperti sebuah pasar sehingga kerap kali disebut sebagai marriage market.

Tentu aksi sang wanita mungkin saja dimaklumi oleh sebagian besar orang di Tiongkok. Namun, tindakan itu mungkin dianggap tidak normal ketika dilakukan di luar negeri atau bisa disebut sebagai kegiatan yang memalukan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya