Jual Es Dawet Selama 37 Tahun, Begini Kisah Bapak Slamet

Di zaman sekarang ini, jarang sekali ada makanan yang berharga sangat ramah di kantong. Namun penjual es dawet ini membuktikannya.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 04 Mar 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2019, 12:00 WIB
Es Dawet seharga Rp 2.000
Bapak Slamet berjualan es dawet seharga Rp 2.000

Liputan6.com, Jakarta - Kota Jogja selalu memiliki tempat istimewa di masyarakat Indonesia, karena masih mempertahankan adat budaya, tempat bersejarah, dan juga kulinernya yang sangat khas. Kuliner terkenal salah satunya adalah es dawet.

Walaupun bukan berasal dari Jogja, melainkan berasal dari Jepara, namun Es Dawet tetap menjadi jajanan favorit dari Kota Jogja. Yang unik dari es yang terbuat dari larutan santan dan gula merah ini, masih dijual dengan harga Rp 2,000 oleh seorang bapak lanjut usia.

Bapak Slamet, namanya, telah menjadi penjual es dawet sejak tahun 1982. Waktu itu harga untuk satu gelas es dawet masih seharga Rp 25. Kemudian seiring berkembangnya zaman, Bapak asal Kulon Progo ini menaikkan sedikit-sedikit harga es dawet yang dijualnya, semula seharga 1500 hingga kini mencapai harga Rp 2.000.

Tidak menaikkan harga karena kasihan

Es Dawet seharga Rp 2.000
Bapak Slamet berjualan es dawet seharga Rp 2.000

Setiap harinya, Bapak Slamet ini dapat menjual sebanyak 500 mangkok es dawet. Ia berjualan dari jam 10 pagi hingga es dawetnya habis. Bila ditanya mengapa tidak menaikan harga es dawet jualannya, maka jawabannya agar banyak orang mau membeli dagangannya.

"Kalau dawet Rp 5.000 itu kasihan yang beli. Nanti kalau keluarganya 5 orang nanti ya Rp 25.000. Nanti kalau yang beli orang biasa, seperti supir becak kan kasihan."

Dari penuturannya, dengan harga Rp 2.000, ia masih mendapatkan keuntungan.

Masih ada saja pembeli yang menawar

Es Dawet seharga Rp 2.000
Es Dawet seharga Rp 2.000

Namun walaupun sudah menjual dengan harga yang sangat murah meriah, masih ada saja yang menawar harga es dawet tersebut, menjadi Rp 1.500. Ia juga mengatakan jika ada yang membeli banyak, semisal 30 gelas, maka dirinya akan mendapatkan bonus.

Setiap harinya, Bapak Slamet membuat dan menyiapkan bahan-bahan membuat es dawet sejak jam 3 pagi. Selama berjualan ia ditemani oleh anaknya. Bagaimana, apakah Anda tertarik? Jika Anda ingin mencoba es dawet harga yang murah ini, Anda dapat pergi ke daerah Sonosewu, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

 

Reporter:

Fira Shabrina Malia

Universitas Indonesia

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya