Liputan6.com, Jakarta Seiring dengan semakin dekatnya waktu perilisan musim terakhir dari serial Game of Thrones. Banyak penggemar yang menonton ulang serial tersebut untuk mengingat kembali berbagai kejadian yang mungkin terlupakan. Salah satu contohnya adalah berbagai kematian mengerikan yang mewarnai jalannya kisah ini.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Menjelang musim terakhirnya yang akan tayang pada (14/04) nanti, tak ada salahnya jika kita mencoba mengingat kembali beberapa kematian tak terlupakan dalam serial Game of Thrones ini.
Berikut adalah beberapa kematian yang tak terlupakan sepanjang musim pertama hingga musim terakhir serial Game of Thrones.
1. Eddard Stark (Season 1 Episode 9)
Lord Eddard Stark, dikenal juga sebagai Ned Stark, merupakan raja dari House Stark, Lord of Winterfell, Lord Paramount dan Warden of the North, dan kemudian Hand of the King Robert I Baratheon.
Dia adalah kakak laki-laki dari Benjen Stark dan Lyanna Stark, serta adik laki-laki dari Brandon Stark. Dia juga merupakan ayah dari Robb, Sansa, Arya, Bran, dan Rickon Stark dari pernikahannya dengan Catelyn Tully. Ned Stark juga merupakan paman dari Jon Snow yang kemudian ia besarkan sebagai anak haramnya.
Eksekusi Ned Stark merupakan salah satu peristiwa penting yang disebabkan oleh kematian Robert Baratheon. Eksekusi itu membuka jalan dan mentransformasi perang yang terjadi menjadi perang saudara.
Padahal, saat itu Ned Stark sudah ingin mengungkap rahasia gelap di balik Iron Throne. Pemenggalan Ned Stark juga memantapkan sifat kejam dan impulsif dari Joffrey Baratheon yang memerintahkan Ser Ilyn Payne untuk memenggal Ned Stark.
Peristiwa eksekusi itu memancing kebangkitan pasukan tentara wilayah Utara di bawah kepemimpinan Robb Stark, putra laki-laki dari Ned Stark.
Peristiwa eksekusi Ned Stark serta kasus pengungkapan identitas asli anak-anak Cersei Lannister memicu timbulnya perang antara lima raja. Ned Stark secara anumerta bertanggung jawab atas keterlibatan Joffrey Baratheon, Robb Stark, Renly Baratheon, Stannis Baratheon, dan Balon Greyjoy dalam perang ini.
Advertisement
2. Red Wedding (Season 3 Episode 9)
Robb Stark mungkin sudah menyatukan kerajaan-kerajaan di wilayah Utara di bawah satu bendera, tetapi satu langkah yang salah dalam Game of Thrones bisa berakibat fatal. Setelah setuju untuk menikahi putri dari Lord Walder Frey, Robb malah pergi dan menikahi seorang perawat cantik yang ia temui di medan pertempuran.
Sebagai gantinya, maka perjanjian itu pun digantikan oleh Edmure Tully, paman Robb. Edmure menggantikan Robb sebagai calon pengantin pria bagi Roslin Frey.
Namun, tak berhenti sampai situ saja. Pada resepsi pernikahan Roslin, Walder membalas pengkhianatan Robb dengan membunuh Robb, Lady Catelyn (ibu Robb), Talisa (istri Robb yang sedang hamil), dan dan bahkan serigalanya yang mengerikan, Gray Wind.
Ketika tentara Frey menyergap kamp Utara dan menghancurkan sisa pasukan Robb, kepala Gray Wind dijahit ke mayat Robb yang dipenggal dan diarak dengan menggunakan kuda.
Walder Frey, menyimpan dendam terhadap Robb Stark karena menikahi wanita lain setelah dia berjanji untuk menikahi salah satu putrinya. Walder bersekongkol dengan Roose Bolton dan Tywin Lannister untuk membantai Robb, Lady Catelyn, dan Talisa, pada hari pernikahan saudara laki-laki Catelyn dengan seorang Frey.
Namun, kejadian buruk tersebut tidak berhenti sampai situ. Arya, Arya Stark, yang terpisah dari keluarganya sejak kematian ayahnya, tiba di persimpangan tepat ketika pembantaian terjadi.
Meskipun kejadian Red Wedding akhirnya membatalkan reuni Arya dengan keluargnya, tetapi kejadian tersebut juga menyelamatkan Arya dari kematian.
3. Joffrey Baratheon (Season 4 Episode 2)
Remaja tirani yang sangat dibenci oleh para penggemar Thrones akhirnya bertemu dengan ajalnya di pernikahannya sendiri, dalam bentuk secangkir anggur merah. Sifat kediktatoran Joffrey sebagai seorang raja ditampilkan secara penuh pada upacara pernikahan mewahnya, di mana ia berulang kali mempermalukan Tyrion di depan para tamu undangan.
Sikapnya semakin tidak pantas hingga sampai akhirnya ia tersedak oleh anggur yang diminumnya. Setelah itu, ia terjatuh dan menggeliat di atas tanah hingga warna wajahnya berubah menjadi ungu dan meninggal dengan rasa sakit yang amat sangat.
Bermain peran dengan cukup lama, ternyata Littlefinger telah bersekongkol dengan Lady Olenna Tyrell agar Joffrey keracunan di pernikahannya sendiri. Padahal saat itu Joffrey menikah dengan Margaery, cucu kandung Lady Olenna sendiri dari House Tyrell.
Sayangnya, saat itu Tyrion-lah yang menanggung tuduhan atas pembunuhan Joffrey, karena disangka tak bisa menahan dendamnya pada Joffrey.
Advertisement
4. Tywin Lannister (Season 4 Episode 10)
Di akhir season 4, Tyrion membalaskan dendam terpendamnya atas ayah dan mantan kekasihnya.
Tyrion melarikan diri dari ruang bawah tanah di King's Landing dengan bantuan saudaranya, Jamie. Setelah yang dikhianati oleh kekasihnya, Shae, dan akan menerima hukuman mati atas tuduhan pembunuhannya terhadap Joffrey, Tyrion akhirnya berhasil melarikan diri.
Dipelopori oleh rasa dendamnya pada Tywin karena menerima perlakuan tidak adil selama persidangan, Tyrion pun memanfaatkan kebebasannya dengan pergi ke tempat ayahnya. Namun sayang, setelah melihat Shae terbaring di atas tempat tidur Tywin, ia pun mengetahui bahwa Shae telah menjadi kekasih ayahnya.
Melihat Tyrion, Shae pun menyerangnya secara spontan, tetapi Tyrion dengan cepat mencekik Shae hingga meninggal dengan menggunakan rantai. Setelah itu, Tyrion pun mencari Tywin ke toilet dan terlibat percekcokan dengan ayahnya.
Merasa kesal dan kecewa, Tyrion pun akhirnya menembakkan dua buah panah ke dada Tywin hingga meninggal.
Â
5. Jon Snow (Season 5 Episode 10)
Setelah menembakkan panah yang akhirnya membunuh Ygritte, kekasih Jon, seorang pria muda yang kemudian menjadi Watchman, memberi pengkhianatan terakhir pada Jon dengan cara membunuhnya.
Rencana pembunuhan tersebut dipimpin oleh First Ranger, Alliser Thorne. Pembunuhan brutal yang dilakukan oleh berbagai anggota Night's Watch tersebut dipelopori oleh rasa kesal mereka terhadap Jon.
Menurut mereka, keputusan Jon Snow untuk mengizinkan para Wildlings berlindung di dalam The Wall, merupakan keputusan yang lebih berbahaya daripada pengkhianatan literal.
Namun, untungnya saat itu Jon berhasil "dibangkitkan" kembali oleh Melisandre, seorang penyihir yang percaya dengan adanya Lord of Light. Berkatnya, Jon Snow pun berhasil pulih dan kembali hidup hingga sekarang.
Â
Reporter:
Rahma Wulan Mei Anjaeni
Universitas Pendidikan Indonesia
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement