Penampakan Langka Paus Pembunuh Mati Terdampar, Ilmuwan Cari Penyebabnya

Ditemukan dalam keadaan mati terdampar, para ilmuwan mencari tahu alasannya.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 18 Jan 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2020, 18:00 WIB
Ilustrasi ikan paus (iStock)
Ilustrasi ikan paus (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Paus pembunuh ditemukan mati terdampar di dekat rawa-rawa asin (salt marsh) di The Wash, dekat Holbeach, Linconshire, Inggris. Paus pembunuh jantan itu berukuran sekitar 15 kaki atau 4,6 meter.  Paus ini diperkiran telah mati setelah beberapa pekan lalu dengan keadaan perut yang sebagian kosong.

Sejumlah ilmuwan yang tergabung dalam Zoological Society of London (ZSL) akan menganalisis kematian panus pembunuh tersebut. Pasalnya, hal seperti itu sangat jarang terjadi. Kasus serupa pernah terjadi sekitar 20 tahun yang lalu, tepatnya pada awal tahun 2001 di Muara Mersey.

Sejauh ini penyebab kematiannya belum bisa dipastikan. Namun, paus pembunuh tersebut diketahui berenang melalui perairan Inggris. Ilmuwan dari ZSL, yaitu Rob Deaville dan Matt Perkins berhasil menyimpan beberapa sampel untuk dianalisis di Laboratorium.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Di Bawah Ini:


Mencari Tahu Penyebab Kematiannya

Paus
Paus terdampar di rawa asin

Sampel tersebut terdiri dari darah, hati, otot, dan ginjal untuk mempelajari kehidupannya dan mengetahui penyebab kematian paus pembunuh tersebut.

Melansir dari Dailymail, Kamis (16/1/2020), bangkai paus pembunuh belum bisa dipindahkan karena selain besar dan utuh secara internal, kondisinya sudah membusuk. Selain itu, adanya plastik dalam perut paus pembunuh tersebut sangat disayangkan.

Diketahui hewan tersebut muda karena ukurannya, tetapi umur pastinya belum diketahui. Para ilmuwan juga mengambil sampel gigi predator pembunuh tertinggi itu untuk mengetahui berapa usia paus tersebut dan di usia berapa ia mati.

Penulis:

Ulya Kaltsum 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya