Liputan6.com, Jakarta - Bagi sebagian orang, sulit tidur alias insomnia adalah hal yang cukup umum terjadi. Stres, aktivitas sehari-hari, percepatan kehidupan membuat Anda sulit untuk tidur di malam hari.
Baca Juga
Advertisement
Padahal sebagian besar kita tahu bahwa tetap terjaga dalam waktu lama dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Berikut ini studi yang membahas efek kurang tidur dalam jangka waktu yang lama terhadap otak Anda sebagaimana dilansir dari Brightside.me.
Tidur meregeneasi sistem kekebalan tubuh, sistem pernapasan, dan tingkat energi kita. Tidur juga memungkinkan otak untuk memproses informasi yang telah diperolehnya sepanjang hari, di samping mengatur tekanan darah dan detak jantung kita.
Saat tidur, tubuh juga menghilangkan racun dari aktivitas neurologis yang kita alami di siang hari. Ketika tak punya cukup waktu untuk istirahat, tubuh malah mengubah racun menjadi semacam cadangan bahan bakar.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kurang tidur membakar bahan bakar otak
Dalam jangka pendek, menghilangkan racun tersebut bisa bermanfaat bagi kesehatan otak karena semua energi digunakan untuk proses itu. Namun dalam jangka panjang, dalam kasus dengan orang yang menderita sleep apnea atau insomnia kronis, menggunakan semua candangan otak mereka dapat memengaruhi fungsinya dan berkontribusi terhadap degenerasi organ vital ini.
Â
Advertisement
Studi pada tikus
Sebuah tim ahli saraf yang dipimpin oleh Michele Bellesi dari Polytechnic University of Marche di Italia, melakukan penelitian menggunakan tikus yang mereka bagi menjadi beberapa kelompok berbeda.
Kelompok pertama dapat tidur sebanyak yang mereka inginkan pada siang hari. Yang kedua, diwajibkan untuk menjadi bangun dan tidur kurang dari 8 jam sehari, dan yang ketiga harus terjaga selama 5 hari berturut-turut sehingga para ilmuwan dapat mengamati perubahan pada otak mereka.
Â
Membersihkan sel
Astrosit bertanggung jawab atas fungsi pembersihan otak dan juga pada tikus. Dengan mengamati aktivitas sel-sel ini, mereka dapat memperoleh hasil.
Pada akhir percobaan, otak tikus yang tidur cukup lama memiliki tingkat astrosit 6%, kelompok kedua memiliki tingkat aktivitas astrosit 8%, dan yang ketiga setelah 5 hari memiliki aktivitas astrosit 13,5%.
Ini berarti bahwa sel-sel akan melakukan "pembersihan" yang lebih menyeluruh semakin sedikit kita tidur.
Â
Advertisement
Otak bisa 'makan' dirinya sendiri
Pada tikus, proses ini terdiri dari mengonsumsi sinapsis di otak mereka dan menunjukkan bahwa efek yang sama dapat terjadi pada manusia. Tidak tidur beberapa malam berturut-turut dapat menyebabkan fungsi ini meluap, membuat kita rentan terhadap penyakit degeneratif seperti Alzheimer atau berkontribusi terhadap demensia dalam jangka panjang.
Â
Tips untuk tidur lebih baik
Ada beberapa metode yang dapat membantu Anda tertidur bila memiliki masalah insomnia. Tapi jika itu berlangsung terus-menerus, sebaiknya Anda mengunjungi dokter spesialis.
Berikut hal-hal yang bisa lakukan untuk mendapatkan tidur lebih baik:
- Berlatih meditasi
- Sesuaikan lingkungan kamar tidur agar terasa nyaman
- Lakukan aktivitas fisik
- Batasi penggunaan perangkat elektronik
- Tidur di waktu yang sama setiap hari
- Kurangi asupan kafein
- Paparkan diri di bawah sinar matahari untuk waktu yang moderat
Advertisement