Liputan6.com, Jakarta Sebuah desa di Filipina sedang berusaha mengatasi sampah plastik dengan menawarkan beras kepada warganya. Beras tersebut diberikan sebagai ganti dari sampah yang mereka kumpulkan dan ditukarkan.
Baca Juga
Advertisement
Penduduk Bayanan di luar ibu kota, Manila, bisa mendapatkan satu kg (2,2) beras, untuk setiap dua kg sampah plastik, yang akan diserahkan kepada pemerintah untuk dibuang atau didaur ulang.
Program tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat untuk membuang sampah dengan benar dan layak. Dilansir dari reuters, berikut ulasan lengkapnya.
Saksikan Video Pilihan Dibawah Ini:
Membantu memerangi sampah plastik
Asia Tenggara adalah salah satu penyumbang polusi plastik laut terbesar di dunia. Menurut penelitian, dengan undang-undang tentang limbah padat dan peraturan tentang pembuatan kemasan.
“Saya menimbang sisa 14 kilogram, jadi saya mendapat 7 kilogram beras. Ini adalah bantuan besar bagi kami untuk mendapatkan satu kilo beras untuk hari ini,” ujar Veronica Dolorico, seorang pendukung program berusia 49 tahun.
“Saya merasa lingkungan kami sangat kotor. Kalau saja saya bisa, saya akan memungut semua plastik di sepanjang jalan saat saya berjalan di luar,” tambahnya.
Advertisement
Mahalnya beras di negara Filipina
Satu kg beras berharga sekitar 30-40 peso ($ 0,70), yang mahal di negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat, tetapi tingkat kemiskinan perkotaan dan pedesaan yang tinggi.
Dengan mengumpulkan lebih dari 213 kg sachet, botol, dan kantong plastik pada Agustus lalu, kata kepala desa Andor San Pedro, menambahkan bahwa pertukaran beras dengan sampah mengajarkan kepada warga desa Filipina untuk membuang sampah dengan benar dan layak.
Penulis
Fayola Gishlaine
Universitas Multimedia Nusantara