Liputan6.com, Jakarta - Pesan makanan via online memang mudah dan praktis, terutama di saat pandemi Covid-19 seperti sekarang. Namun, seorang pelanggan Deliveroo, perusahaan pengiriman makanan online berbasis di London, Inggris, mencak-mencak.
Betapa tidak? Pihak restoran mematok tagihan ongkos kirim atau ongkir sebesar 130 poundsterling atau senilai Rp 2,6 juta. Adapun pesanan makanan hanya senilai 20 poundsterling atau setara Rp 406 ribu.
Merujuk The Sun, Kamis 20 Mei 2021, pelanggan bernama Alegria Gomes dengan cepat kehilangan nafsu makan. Terutama usai melihat sebuah restoran Thailand mematok biaya pesanan jadi 6,5 kali lipat harga makanan untuk dua orang yang dijualnya.
Advertisement
Wanita berusia 29 tahun itu menuturkan, ia kerepotan memasak setelah mengalami hari kerja yang melelahkan. Alhasil, ia segera memeriksa aplikasi pengiriman makanan tersebut. Gomes pun menemukan New Thai Kitchen di dekat Barking, London Timur. Ia pun memutuskan memesan makanan dari sana.
Namun, ketika hendak menyelesaikan pesanan ke kolom pembayaran, ia dengan cepat kehilangan nafsu makan. Ini setelah menyadari bahwa mereka telah mematok harga pengantaran makanan tidak wajar.
"Itu hampir seperti penolakan langsung. Saya keberatan mengeluarkan uang 160 poundsterling (Rp3 ,2 juta)," imbuhnya
Video Pilihan
Batalkan Pesanan
"Bila saya terlalu malas untuk memasak, saya tidak keberatan membayar biaya normal 3,99 sampai 4,99 poundsterling (Rp 81 ribu--Rp 101 ribu). Namun dengan nominal itu (Rp 3,2 juta) Anda berharap bisa makan mewah di Knightsbridge, bukan duduk di rumah, bukan di apartemen Anda," kata Alegria Gomes.
"Anda bisa menghabiskan banyak uang untuk mendapat pengalaman bersantap yang benar-benar menyenangkan, bukan (berwadah) dua mangkuk plastik yang bisa dibawa pulang. Ini sangat berbeda," ujar Gomes.
Usai mengurungkan niat lantaran biaya pengantaran makanan yang fantastis, Gomes akhirnya membuat pizza oven sebagai menu makan malamnya di hari itu.
Gomes pun mengatakan, dirinya sebenarnya terbiasa dengan hal-hal yang merugikan di London. Hanya saja, ongkir makanan itu dianggap keterlaluan.
"Bagaimanapun juga, tinggal di London dan Islington terkenal mahal, jadi saya sering terkejut dengan harganya. Tapi, yang satu ini 'lucu'," imbuhnya.
Advertisement
Alasan Pihak Resto
Gomes pun membagikan tangkapan layar dari rencana pemesanan makanannya di Twitter, dengan banyak pengguna menyebut tarif itu sebagai "gila".
Kemdati demikian, pihak restoran berdalih biaya pesanan itu wajar mengingat jarak 17 kilometer antara rumah Gomes dan lokasi mereka. Berdasarkan perkiraan Google Maps akan memakan waktu perjalanan antara 28 menit sampai satu jam pada malam itu.
"Sebagai penyedia layanan, kami memiliki jarak tertentu yang kami tempuh. Jika pesanan melebihi itu, jumlah pesanan minimum harus banyak," kata juru bicara restoran.
"Bila kami melihat pesanan seperti ini, kami akan menelepon dan memberi tahu bahwa pelanggan dikenakan biaya dalam jumlah tertentu dan menanyakan apakah masih ingin melanjutkan pesanan," ia menambahkan.
"Jika kami memiliki pelanggan di pusat London, tidak mungkin mengirim pesanan sebesar lima pound sterling (Rp100 ribu) per setengah jam perjalanan," tuturnya.
"Tarifnya bisa dibenarkan karena kalau dipikir-pikir, siapa pun bisa memesan melalui Deliveroo dari mana saja sehingga harus melihat jarak yang ditempuh," ujar juru bicara restoran.
Biaya Tambahan Akibat Jarak
Deliveroo mengatakan, mereka sedang berdiskusi dengan pihak restoran tentang bagaimana layanan pengiriman makanan dapat meningkatkan pengalaman pelanggan. Mereka menambahkan, New Thai Kitchen bukanlah mitra penuh.
Ini berarti, pihak restoran dapat mengatur dan membayar pengirimannya sendiri. Dalam kasus ini, biaya pemesanan minimum sebesar 15 poundsterling (Rp 301 ribu) telah tercapai. Alhasil, biaya tambahan disebabkan jarak pengiriman.
Advertisement