Malas Mandi, Wanita India Digugat Cerai Suami

Seorang wanita di India digugat cerai suaminya lantaran malas mandi.

oleh Camelia diperbarui 27 Sep 2021, 10:06 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2021, 10:06 WIB
Ilustrasi Mandi
Ilustrasi mandi (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta Mungkin banyak yang tak menyadari bahwa kebersihan tubuh adalah bagian penting dari suatu hubungan, dan dalam beberapa kasus, itu bisa menjadi masalah yang cukup serius. 

Contohnya saja seperti yang dialami seorang pria di India yang memutuskan untuk menceraikan istrinya karena dia menolak untuk mandi setiap hari. Dilansir dari Oddity Central, dia mengaku sudah berulang kali meminta istrinya untuk lebih sering mandi, namun setiap kali diminta untuk mandi mereka berakhir dengan pertengkaran mulut. Pada akhirnya, pria tersebut memutuskan untuk mengakhiri pernikahan, meskipun keduanya memiliki anak berusia satu tahun. 

Pria itu selama konseling berulang kali dan dengan tegas mengatakan kepada kami bahwa dia ingin mengakhiri hubungan dengan wanita itu. Dia juga mengajukan permohonan kepada kami untuk membantunya bercerai dari istrinya karena dia tidak mandi setiap hari,” kata seorang konselor di Sel Perlindungan Wanita.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Istri Menolak

Ciri-ciri hukum
Sumber: Pixabay

Setelah mengetahui keputusan suaminya, sang istri, yang berasal dari desa Kwarsi Uttar Pradesh, pergi ke Sel Perlindungan Wanita Aligarh, mengatakan bahwa dia ingin tetap mempertahankan pernikahannya dan meminta bantuan untuk memastikan hal itu terjadi.

Seorang wanita memberikan pengaduan tertulis kepada kami yang menyatakan bahwa suaminya telah memberikan talak tiga dengan dalih tidak mandi setiap hari. Kami memberikan konseling kepada pasangan dan orang tua mereka untuk menyelamatkan pernikahan mereka,” kata perwakilan dari Sel Perlindungan Wanita. 

Konseling

Ilustrasi hukum | Pixabay
Ilustrasi hukum | Pixabay

Kami mencoba menasehati pria itu untuk tidak memutuskan pernikahannya dengan istrinya karena itu adalah masalah kecil dan dapat diselesaikan. Kami juga berusaha membuatnya mengerti bahwa perceraian mereka juga dapat memengaruhi pengasuhan anak mereka.”

Karena alasan permohonan cerai tidak termasuk dalam tindak kekerasan atau kejahatan terhadap perempuan, permohonan istri ke Sel Perlindungan Perempuan tidak dapat diteruskan, tetapi organisasi berharap pasangan tersebut dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan bantuan konseling.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya