Beli iPhone 12 Secara Online, Barang yang Datang Malah Sabun Batangan

Baru-baru ini mengalami kejadian apes setelah membeli iPhone 12 terbaru di e-commers.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 24 Okt 2021, 12:03 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2021, 12:03 WIB
iPhone 12 Pro dijatuhkan dari balon udara. Dok: Mous
iPhone 12 Pro dijatuhkan dari balon udara. Dok: Mous

Liputan6.com, India - Belanja online memang sudah menjadi tren yang populer saat ini di masyarakat. Namun, berbelanja online juga memiliki berbagai risiko, seperti barang yang tak sesuai hingga penipuan.

Seperti yang dialami seorang pria dari Aluva, India. Pria bernama Noorul Ameen baru-baru ini mengalami kejadian apes setelah membeli iPhone 12 terbaru di e-commers

Ameen menceritakan bagaimana dirinya menjadi korban penipuan secara online, setelah dia menerima sebatang sabun cuci piring dan koin Rs 5 alih-alih Apple iPhone 12 yang dia pesan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Beli seharga Rp 13,5 juta di Amazon

Beli iPhone 12 Secara Online, Barang yang Datang Malah Sabun Batangan
(odditycentral.com)

Melansir dari India Times, Minggu (24/10/2021), dia sebelumnya telah memesan ponsel seharga Rs 70.900 atau setara dengan Rp 13,5 juta di Amazon pada 12 Oktober. Dia melakukan pembayaran menggunakan kartu Amazon Pay-nya, lalu menerima kiriman pada 15 Oktober.

Karena dia menyadari banyaknya kasus penipuan online, dia memutuskan membuat video unboxing di depan petugas pengiriman. Benar saja, dia hanya menemukan sebatang sabun pencuci piring dan koin Rs 5 di dalam kotak iPhone 12. 

Ameen kemudian mengajukan pengaduan ke kantor polisi cyber dan kasus yang dialaminya telah didaftarkan.

 


Diselidiki kepolisian

Polisi lalu memulai penyelidikan menggunakan nomor IMEI di sampul ponsel. Melalui itu terungkap bahwa telepon yang seharusnya diterima Ameen telah digunakan seseorang di Jharkhand sejak September.

“Kami menghubungi otoritas Amazon dan penjual yang berbasis di Telangana. Telepon telah digunakan di Jharkhand sejak 25 September tahun ini, meskipun pesanan baru dilakukan pada Oktober,” kata seorang petugas penyidik kepada TNIE. 

“Ketika kami menghubungi penjual, dia mengatakan bahwa ponsel itu kehabisan stok dan jumlah yang dibayarkan oleh Ameen akan dikembalikan,” lanjutnya.

Tak lama, Ameen menerima pengembalian uang sejumlah yang dia bayarkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya