Habis Operasi Plastik, Pria Ini Tak Bisa Menutup Matanya Selama 3 Tahun

Seorang pria tidak bisa menutup matanya selama tiga tahun dengan sempurna setelah menjalani operasi plastik.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 20 Jan 2022, 12:30 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2022, 12:30 WIB
Ilustrasi operasi kecantikan (pixabay)
Ilustrasi operasi kecantikan (pixabay)

Liputan6.com, Inggris - Seorang pria di Inggris, tidak bisa menutup matanya selama tiga tahun dengan sempurna setelah menjalani operasi plastik untuk membuat dirinya terlihat muda.

Melansir dari Oddity Central, (20/1/2022), Pete Broadhurst memutuskan menjalani operasi pada tahun 2019, setelah ibu dari dua anaknya meninggalkannya karena penampilannya.

Prosedur gigi yang dia lakukan sebelumnya telah meninggalkan pipi yang bengkak, jadi dia memutuskan untuk memperbaikinya dan menghaluskan beberapa kerutan di wajahnya juga.

Pria 79 tahun itu akhirnya membayar 11.000 poundsterling atau setara dengan Rp 215 juta untuk pengencangan leher, blepharoplasty bawah mata dan operasi hidung. 

Dia pun keluar dari rumah sakit segera setelah operasi selama sembilan jam, namun dia segera menyadari ada sesuatu yang salah.

“Saya terlihat seperti dipukuli. Itu mengerikan dan saya tidak bisa memejamkan mata,” kata Pete.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Matanya harus pakai plester agar bisa tidur

Karena kondisi tersebut, dia bahkan harus menutup matanya dengan plester saat tidur malam hari.

“Saya sakit sepanjang malam dan dalam tidur saya. Sehari setelah operasi, saya berharap saya tidak pernah pergi,” lanjutnya. 

Saat dia pergi ke rumah sakit dua minggu setelah operasi untuk menghilangkan jahitannya dan memberi tahu dokter di sana bahwa matanya sangat iritasi dan berair, pensiunan itu diberitahu bahwa ini adalah efek samping normal yang akan hilang dengan sendirinya.

Namun, ketika dia pergi ke rumah sakit lain untuk menjalani pemeriksaan prostat rutin, dokter di sana memperhatikan bahwa matanya tidak menutup dengan benar.

 


Kembali jalani prosedur bedah

Ahli bedah Pete di rumah sakit BMI di Birmingham, Inggris, tempat ia menjalani prosedur bedah, mengatur operasi korektif gratis di rumah sakit lain untuk cangkok kulit guna membantu kulit di pipinya bertemu dengan kelopak matanya. 

Operasi ini memakan waktu empat jam lagi, tapi dua tahun kemudian, dia masih tidak bisa menutup matanya sepenuhnya.

Dia lalu diresepkan obat tetes mata untuk diminum delapan kali sehari dan juga disarankan untuk menggunakan handuk yang dihangatkan untuk membungkus matanya saat dia tidur.

 


Jadi tidak percaya diri

Masalah penglihatannya pun menjadi sangat buruk sehingga dia tidak bisa mengendarai mobil atau melihat ekspresi wajah orang. Untuk itu, kepercayaan dirinya juga menjadi sangat rendah.

“Saya sedih dengan kondisi saya ini. Sekarang saya khawatir bagaimana membuat mata saya nyaman. Ini melampaui penampilan saya. Saya hanya ingin keringanan. Saya ingin memberi tahu orang lain untuk berhati-hati karena itu bisa merusak hidupmu,” ucap Pete.

 


Mencari bantuan medis di Turki

Sayangnya, semua rumah sakit dan klinik swasta di Inggris, menolak untuk mengoperasi Pete lagi, karena operasi lebih lanjut bisa memperburuk masalah penglihatannya. 

Dia harus mencari bantuan di tempat lain, jadi dia menjalani prosedur di Turki dan akan kembali ke sana untuk tindak lanjut.

“Mata kiri saya masih terbuka hari ini. Siapa pun yang Anda percaya, bahkan seorang ahli bedah papan atas, harap berhati-hati karena itu bisa merusak hidupmu,” Pete memperingatkan

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya