Liputan6.com, Jakarta - Varian baru virus penyebab Covid-19 kini telah terdeteksi di setiap negara bagian AS. Transmisibilitasnya yang tinggi telah menyebabkannya dijuluki "Omicron siluman."
Omicron siluman, juga dikenal sebagai varian Omicron BA.2, pertama kali terdeteksi di Eropa pada akhir Januari dan sejak itu menyebar ke seluruh dunia, menjadi jenis utama di balik infeksi virus Corona baru di setidaknya 18 negara.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari Fortune, Senin (7/3/2022), sebuah studi dari Denmark, di mana Omicron siluman dengan cepat menjadi garis keturunan dominan virus, mengambil sampel 263 kasus reinfeksi Covid-19 dari siluman Omicron di negara itu, dan menemukan bahwa reinfeksi hampir empat kali lebih umum terjadi pada orang yang telah pulih dari varian Delta daripada mereka yang turun bersama Omicron.
Kabar baik dari penelitian di Denmark ini adalah bahwa infeksi sebelumnya dengan Omicron dan vaksinasi tampaknya cukup untuk memberikan perlindungan yang melimpah pada galur baru.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Studi lain
Studi lain juga menemukan bahwa antibodi dari strain Omicron asli mampu memberikan perlindungan yang kuat terhadap Omicron Siluman.
Survei yang mengkatalogkan reinfeksi Covid di Inggris mulai awal Februari ini tidak mengidentifikasi kasus di mana reinfeksi Omicron siluman mengikuti infeksi Omicron. Eric Topol, ahli genom di Scripps Research di La Jolla, California, mengatakan penelitian baru itu meyakinkan baginya.
“Daripada berpikir bahwa (Omicron Siluman) adalah varian baru yang buruk, saya pikir kita bisa mengesampingkannya. Saya melihatnya sebagai hal yang tidak perlu dikhawatirkan,” kata Topol kepada Nature.
Advertisement
Seberapa menular dan parah?
Tapi sementara data awal masih belum jelas apakah Omicron Siluman dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius daripada strain induknya, kemungkinan besar lebih mudah menular.
Sebuah penelitian di Jepang yang dirilis pada akhir Februari menemukan bahwa strain BA.2 dapat menularkan sebanyak 30% lebih banyak daripada varian Omicron asli, yang sudah merupakan bentuk penyakit paling menular yang kita temui sejauh ini selama pandemi.
Memiliki banyak karakteristik yang mirip dengan strain induknya
Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa Omicron siluman layak mendapatkan nama huruf Yunaninya sendiri dalam leksikon virus Corona. Tapi sementara BA.2 menunjukkan beberapa mutasi yang berbeda dari varian Omicron asli, para ilmuwan lebih nyaman menyebutnya sebagai subvarian, karena masih memiliki banyak karakteristik yang mirip dengan strain induknya.
Advertisement
Lebih sulit dilacak
Kesamaan dengan Omicron membuat lebih sulit untuk mengurutkan dan melacak BA.2, oleh karena itu monikernya sebagai Omicron siluman.
Itu relatif mudah untuk membedakan varian Omicron dari infeksi Delta melalui tes PCR dan sekuensing genetik, tetapi kesamaan antara Omicron dan siluman Omicron membuatnya jauh lebih sulit untuk melacak penyebaran yang terakhir.
Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron
Advertisement