Ini Alasan dan Manfaat Kita Suka Film Horor, Wahana Zombie, hingga Rumah Hantu

Peminat hal-hal yang mengguncang adrenalin semakin banyak, berikut penjelasan biologisnya

oleh Anissa Rizky Alfiyyah diperbarui 20 Okt 2022, 19:05 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2022, 19:05 WIB
Sinopsis Film Halloween Ends, 4 Tahun Setelah Pertemuan Laurie Strode dengan Pembunuh Bertopeng Michael Myers
Gambar yang dirilis oleh Universal Pictures ini menunjukkan karakter horor Michael Myers dalam adegan film Halloween Ends. Film berdurasi 111 menit ini diadaptasi dari karakter yang muncul dalam film horor waralaba Halloween karya John Carpenter dan Debra Hill. (Ryan Green/Universal Pictures via AP)

Liputan6.com, Jakarta- Penembakan massal, pembunuhan, masa depan dunia, perang nuklir, krisis iklim, banjir, hingga laba-laba masuk dalam daftar ancaman yang ditakuti sebagian orang. Tapi terkadang, ketakutan tersebut menjadi hal yang menantang mereka. 

Seperti contoh, seseorang yang mencari film horor, rumah hantu, bahkan zombie sebagai kesenangan mereka. Padahal, mereka benar-benar takut. 

Bisa dibilang, ada proses jual-beli rasa takut dalam hal tersebut. Penjual ‘rasa takut’ beruntung karena usahanya laris dan ‘pengonsumsi rasa takut’ kepuasannya terpenuhi. 

Hal tersebut terbukti dari hadirnya puluhan bahkan ribuan film horor di tahun 2000-an. Berbeda dengan tahun 1996 yang hanya ada 7 film horor yang dirilis. Bahkan, film horor kini merupakan film terlaris dan kerap meraup untung paling banyak daripada film-film yang lainnya. 

Tentu saja, rasa takut yang disajikan oleh film horor, wahana menegangkan, dan bahkan rumah hantu adalah bentuk ketakutan yang spesifik - dan sebenarnya berbeda - dari apa yang dirasakan atau dihadapi seseorang jika mereka dirampok, ditembak, atau dikejar oleh babi hutan.

Dari situ, pertanyaan muncul, “mengapa kita melakukan ini pada diri kita sendiri?”

Ada dua hal yang bisa menjadi jawaban dari pertanyaan sebelumnya, yaitu kecemasan dan ketakutan, seperti dilansir dari howstuffworks, Kamis (20/20/2022). Keduanya pasti pernah kita alami 

Kecemasan biasanya dikaitkan dengan hal yang membuat kita terjaga di malam hari. Yang sering dialami sebagai ketakutan, khawatir, hingga ketidakpastian. Secara khusus, kecemasan mengarah pada hal-hal yang belum terjadi seperti kematian orang yang dicintai, hingga perpisahan. 

Sedangkan ketakutan, kerap digambarkan sebagai musuh yang jauh lebih mudah. Ketakutan berasal dari apa ada di depan kita dan merupakan ancaman langsung terhadap keselamatan kita. Bisa berupa pembunuh bertopeng yang memasuki rumah, dikejar anjing, atau saat melewati jaring laba-laba. Hal tersebutlah yang menyebabkan perubahan biologis yang signifikan dalam tubuh kita, seketika menghidupkan mode ‘fight of flight’ dalam diri kita. 

Lebih jauh lagi, perasaan takut sebenarnya bisa diiringi oleh perasaan lain seperti kebahagiaan dan kesenangan. Dalam kasus orang yang takut hantu dan tetap menonton film horor, rasa takut membawa hasil kesenangan dan kebahagiaan dalam diri seseorang.

Kesenangan di Balik Rasa Takut

Momen Syuting Film Horor Fantasi Jagat Arwah, Sudah Tayang di Bioskop
Usung genre horor fantasi yang masih jarang di Indonesia, film Jagat Arwah punya daya tarik yang pikat hati penonton. Syuting di Magelang hingga Yogyakarta, para pemain dan kru ungkap alami kejadian mistis. Meski begitu, syuting tetap berjalan lancar dan menjadi kesan tersendiri selama syuting Jagat Arwah. (Liputan6.com/IG/@ariirhamm)

Seorang sosiolog dan penulis buku ‘Scream!’ Margee Kerr dan koleganya Greg Siegle, Ph.D memiliki alasan akademis atas ketakutan dan kesenangan yang dipertanyakan sebelumnya. 

‘Voluntary engagement with negative high-arousal stimuli’ atau lebih sederhana adalah ‘pergi ke film menakutkan atau rumah hantu. Pilihan bebas dengan rangsangan yang negatif’. 

Sensasi biologis dari rasa takut adalah bagian dari hal tersebut. Pengalaman yang kita dapatkan saat kita mencoba wahana-wahana yang menegangkan dan menakutkan mengarah pada makna yang lebih dalam di hidup kita. Dalam beberapa kasus, hal tersebut terapeutik.

Kerr mengatakan bahwa mengalami ketakutan yang menyenangkan dapat memberi kita pengendalian. Hal tersebut juga terasa memuaskan dan semua yang kita rasakan dikendalikan hanya oleh diri kita. 

“Bahkan, memutuskan untuk melakukan hal yang menakutkan adalah perlindungan bagi diri kita sendiri,” kata Kerr. 

“Dalam pikiran kita, kita bisa terlibat dalam hal menakutkan ini dan menghilangkan ketidakpercayaan kita. Hal ini menciptakan pengalaman yang berbeda dibanding saat kita dirampok secara tiba-tiba. Respon terhadap situasi ini kemudian akan sesuai dengan konteksnya, seperti teriakan kesenangan kita atas apa yang kita rasakan,” tambahnya. 

Yang Terjadi Dalam Tubuh

Poster film Ju On The Grudge di Sinema Horor Asia (Foto: Pioneer LDC via IMDB.com)
Poster film Ju On The Grudge di Sinema Horor Asia (Foto: Pioneer LDC via IMDB.com)

Sebelum mendapatkan manfaat biologisnya, tentu saja ada proses yang terlibat di dalamnya. 

Pertama, kita biasanya memilih aktivitas menakutkan mana yang menyenangkan. Dengan menunjukkan kemampuan untuk menghadapi sesuatu yang menakutkan, kita mengakui bahwa kita memegang kendali atas hal itu.

Kita juga menyadari bahwa kita akan tetap baik-baik saja dalam perjalanan ini. Jika kita masuk ke rumah berhantu, kita juga tidak akan terbunuh oleh hantu. 

Kedua, setelah ada ancaman mengejutkan di depan kita, kita mengalami yang dinamakan ‘fight or flight’. Rangsangan bahaya diterima oleh otak dan sistem saraf simpatik mulai bekerja. Tubuh kita diselimuti adrenalin, dopamin, oksitosin, endorfin, dan masih banyak lagi. Lalu, detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan meningkat. Kadang juga kita berkeringat, merinding, dan dalam beberapa kasus kita kerap berteriak tanpa sadar hingga melompat. 

Kerr mengatakan, dalam proses itu, semua sistem yang ada di tubuh berjalan. 

Selanjutnya, kita mengalami kepuasan biologis. Sistem saraf parasimpatis kita bekerja dan membawa semuanya kembali normal. Detak jantung, pernapasan dan tekanan darah kembali normal. 

Setelah tubuh kembali normal, kita bisa mencerna apa yang telah terjadi, merasa aman, dan dapat memetik manfaat dari situ. 

Manfaatnya biasanya kita dapatkan dengan pengalaman. 

“Manfaatnya sering dikaitkan dengan teman, keluarga, atau orang yang hadir bersama kita saat itu. Kita dapat membangun ikatan yang kuat dan itu bisa sangat memuaskan. Ini adalah momen dasar dari nostalgia,” ungkap Kerr. 

Hidup Lebih Bermakna

Film The Brutal River tayang di Sinema Horor Asia (Foto: Instagram/antv_official)
Film The Brutal River tayang di Sinema Horor Asia (Foto: Instagram/antv_official)

Perlu diingat bahwa manfaat dari bahaya yang menakutkan hanya berlaku untuk pengalaman-pengalaman yang kita pilih. Bukan pengalaman nyata. 

Jadi, mengapa kita memutuskan untuk melakukan hal-hal yang menakutkan? Bahkan, hingga perlu mengeluarkan banyak uang untuk itu?

Selain karena menyenangkan, hal tersebut dapat membuat hidup lebih bermakna. 

Kerr juga mencatat bahwa terapi umum bagi mereka yang mengalami kecemasan adalah melakukan sesuatu yang cukup menakutkan dan tentunya aman, untuk mengaktifkan sistem saraf simpatik. 

“Sensasi fisik ini akan terasa menyenangkan. Ini memberi Anda jeda mental. Anda hanya akan terpaku pada diri Anda. pada akhirnya, Anda akan menyadari bahwa anda selamat dari sesuatu dan membawa anda pengalaman dan kepuasan tersendiri,” imbuh Kerr. 

Jika datang ke tempat-tempat yang menyajikan tantangan-tantangan atau wahana menakutkan terlalu jauh dan membuat dompet menangis, Anda bisa hanya menonton film di rumah. 

Bahkan, film horor atau film yang menurut Anda menantang dan menakutkan saja sudah bisa menjadi terapi untuk tubuh Anda. Hanya perlu laptop atau smartphone dan hanya menghabiskan waktu 2-3 jam saja. 

Kini, 2-3 jam waktu kosong Anda bisa Anda pergunakan untuk membuat hidup lebih bermakna dan menyenangkan dengan hanya menonton film menakutkan yang ternyata memiliki segelintir manfaat biologis bagi tubuh. 

infografis journal
infografis journal Kenapa Film Horor Banyak Diminati di Indonesia?. (Liputan6.com/Tri Yasni).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya