Dampak Buruk Tertawa Berlebihan, Picu Serangan Jantung hingga Sebabkan Kematian

Tertawa dapat menangkal stres, namun bisa berdampak buruk jika dilakukan berlebihan.

oleh Haya Aulia diperbarui 08 Nov 2022, 14:30 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2022, 14:30 WIB
Ilustrasi tertawa, bahagia
Ilustrasi tertawa, bahagia. (Gambar oleh StockSnap dari Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Lelucon konyol mungkin bisa membuatmu tertawa terbahak-bahak. Bahkan sampai kamu mengalami sakit pada bagian perut. Mendengar atau melihat aksi konyol dari seseorang seringkali juga bisa menyebabkan kalian sulit berhenti tertawa. Tertawa bisa meningkatkan suasana hati dan menjaga mood seseorang.

Tahukah kalian, tertawa bisa menular? Hanya mendengar seseorang tertawa mungkin kamu pun akan ikut tertawa dan merasa lebih bahagia di dekatnya. Namun, tertawa berlebihan bisa mengantarkan dirimu kepada dampak negatif yang akan terjadi.

Tertawa akan sangat menyenangkan, namun akan berubah saat kamu tak sengaja mengompol karena tidak bisa menahannya. Lantas, muncul pertanyaan, mengapa saat tertawa berlebihan seseorang bisa mengompol?

Dilansir dari kineticptgreenville, tak bisa menahan cairan saat tertawa disebut sebagai stres inkontinensia urine. Kondisi ini terjadi ketika stres pada dasar panggul yang menyebabkan pelepasan urine.

Manusia memiliki otot di panggul yang berfungsi utama untuk menopang organ panggul, membuka dan menutup saluran keluar untuk buang air kecil dan besar, serta menghasilkan fungsi seksual.

Tertawa berlebihan bisa menyebabkan otot-otot dasar panggul melemah, lelah dan tidak bekerja dengan baik. Hal ini yang menyebabkan tekanan yang cukup tinggi sehingga otot tidak bekerja secara baik untuk menahan air kencing dan bocor ke permukaan.

Penyebab lain dari inkontinensia stres juga bisa disebabkan oleh melemahnya jaringan ikat yang membantu untuk menopang kandung kemih dan uretra yang dilalui oleh urin saat keluar dari tubuh.

Tertawa Bisa Menangkal Stres

Ilustrasi tertawa, kata-kata, lucu
Ilustrasi tertawa, kata-kata, lucu. (Photo by Trương Hoàng Huy Ngân on Pixabay)

Dilansir melalui verywellmind, tertawa dapat membantu menghilangkan rasa sakit dan meningkatkan kekebalan tubuh. Sebuah penelitian menunjukkan, anak yang sehat bisa tertawa sebanyak 400 kali per hari, namun orang dewasa hanya bisa tertawa 15 kali per harinya. Tertawa memiliki banyak manfaat, salah satunya bisa menangkal stres yang kerap dirasakan seseorang ketika dihadapkan oleh beberapa masalah.

Mempengaruhi Hormon

Ketika seseorang tertawa, ia akan mengurangi tingkat hormon stres seperti kortisol, epinefrin, dopamine dan hormon pertumbuhan. Selain itu, tertawa mampu meningkatkan hormon yang penting untuk kesehatan, seperti endorfin. Saat tertawa, jumlah sel penghasil antibodi akan meningkat yang mampu meningkatkan kekebalan tubuh.

Pelepasan Fisik dan Emosional diri

Tertawa bisa memberikan pelepasan fisik dan emosional diri. Saat kalian tertawa, perut akan melatih diafragma, mengencangkan perut dan melatih otot agar lebih rileks.

Menebarkan Energi Positif

Tertawa dapat mengeratkan hubungan kalian dengan orang lain. Kebanyakan orang percaya, tertawa itu menular dan membawa kebahagiaan. Kalian bisa meningkatkan suasana hati orang-orang di sekitar hanya dengan tertawa bersama. Dengan begitu, energi positif akan tersebar di antara kalian.

Efek Samping Tertawa

Ilustrasi ngobrol, kerja di kantor, tertawa
Ilustrasi ngobrol, kerja di kantor, tertawa. (Photo by Brooke Cagle on Unsplash)

Tertawa mungkin bisa menjadi obat penangkal stres, namun jika dilakukan berlebihan akan berdampak buruk bagi kesehatan seseorang. Dilansir melalui CBC, penelitian di Inggris mencoba meninjau dari tahun 1946 hingga 2013 untuk mengetahui efek samping tertawa.

Ternyata, tertawa tidak sepenuhnya bermanfaat untuk kesehatan seseorang, bahkan bisa menyebabkan kematian. Terdapat kasus mengerikan dari efek samping tertawa berlebihan, yaitu seorang wanita yang memiliki masalah jantung meninggal setelah tertawa terbahak-bahak.

Selain itu, terdapat masalah dan risiko lainnya, di antaranya penonjolan hernia di bagian perut, tarikan napas yang cepat bisa menyebabkan benda asing terhirup, pemicu asma dan sakit kepala. Tak cukup sampai disitu, para peneliti membuat daftar dampak tertawa berlebihan yang bisa menimbulkan epilepsi.

Hindari Tertawa Berlebihan

ilustrasi tertawa
ilustrasi tertawa (Sumber: Unsplash) / David Calderon

Dilansir dari healthline, tertawa bisa menjadi obat terbaik ketika suasana hati sedang tak menentu. Akan tetapi, terlalu banyak tertawa dapat menimbulkan dampak negatif yang mengancam jiwa.

Tertawa berlebihan dapat menyebabkan aneurisma otak pecah. Aneurisma otak adalah tonjolan yang terbentuk pada pembuluh darah arteri di otak. Aneurisma yang pecah bisa menyebabkan kerusakan otak, serta peningkatan tekanan di rongga tengkorak.

Tekanan yang meningkat ini bisa mengganggu peredaran oksigen ke otak. Hal ini yang menyebabkan koma dan kematian. Adapun, tanda-tanda aneurisma otak pecah yang meliputi, sakit kepala secara tiba-tiba, muntah, penglihatan menjadi kabur, kebingungan dan terlalu peka terhadap cahaya.

Namun, terkadang aneurisma otak tidak terdiagnosis. Mungkin kalian tidak menyadari memiliki penyakit satu ini. Oleh karena itu, hindarilah tertawa berlebih guna menjauhi pemicu pecahnya aneurisma otak.

INFOGRAFIS JOURNAL_Fakta Permasalahan Kesehatan Mental Remaja di Indonesia
INFOGRAFIS JOURNAL_Fakta Permasalahan Kesehatan Mental Remaja di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya