Liputan6.com, Jakarta - Tidur adalah kebutuhan pokok makhluk hidup yang dijalani setiap hari. Ada beragam posisi tidur untuk menciptakan kenyamanan secara mental dan fisik, salah satunya adalah tidur dengan memeluk guling.
Apakah kamu salah satunya? Memang banyak dari kita yang memiliki kebiasaan seperti ini. Kebiasaan memeluk guling mungkin berasal dari masa kanak-kanak, ketika seorang anak lebih suka tidur dalam posisi sambil berpegangan pada selimut atau boneka kesayangan.
Baca Juga
Dikutip dari Pipanews, Kamis (24/11/2022), perilaku tidur ini bisa mencerminkan ciri-ciri kepribadian mereka dan bisa mempengaruhi hubungan dan cara mereka menangani hubungan dengan orang lain.
Advertisement
Memeluk guling atau benda lunak lainnya membuat orang merasa lebih aman dan memungkinkan mereka mengatasi ketakutan dan kecemasan masing-masing.
Menurut studi psikologi, orang yang berpelukan dengan guling atau tidur dikelilingi bantal dan guling, sering menghargai hubungan mereka dengan orang-orang penting dalam hidup mereka. Entah itu teman, keluarga, bahkan orang-orang dengan hubungan asmara.Â
Banyak faktor, mulai dari penyebab perilaku dan kognitif hingga fisik, dapat berperan dalam menentukan mengapa kebanyakan orang, khususnya orang dewasa tidur memeluk guling.
Ada beberapa fakta menarik alasan mengapa banyak orang tidur sembari memeluk guling. Berikut adalah sejumlah faktanya, dilansir Sleep Bubble:
1. Merasa Tidak Aman
Kebanyakan orang membutuhkan satu guling untuk mendapatkan tidur malam yang nyenyak. Namun, sebagian orang mungkin memilih untuk menyimpan beberapa bantal dan guling di sekelilingnya, dan menyelipkan satu di antara kaki dan satu lagi di antara lengan.
Jika kamu mendapati diri dengan tidur dikelilingi oleh bantal atau giling, itu bisa jadi karena kamu merasa tidak aman.
Biasanya mereka dengan posisi tidur seperti memiliki perasaan ketakutan alam bawah sadar yang mendalam bahwa sesuatu akan terjadi saat kita tertidur.
2. Mengurangi Dengkuran
Jika kamu memiliki masalah kebiasaan mendengkur atau sleep apnea, memeluk bantal atau guling saat tidur bisa memberikan manfaat secara fisik.
Mendengkur sering mengganggu tidur, yang mana menyebabkan mereka mengalami tidur gelisah, sulit tidur, sakit kepala, hingga bepengaruh pada masalah konsentrasi di siang hari.
Selain itu, mendengkur karena sleep apnea juga dapat meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung, masalah terkait suasana hati, dan masalah kognitif, seperti pikun.
3. Tidak Ingin Sendirian
Beberapa orang tidak bisa tidur tanpa memeluk guling karena membantu mereka mengatasi stres, kecemasan, dan ketakutan.
Faktanya, sebuah guling memberikan mereka kenyamanan emosional dan fisik karena membuat orang tidak akan merasa sendirian.
Memang tak dapat dimungkiri, memeluk guling terlihat tidak seaneh itu, karena kebiasaan tersebut sudah berakar dari masa bayi atau kanak-kanak.
4. Memiliki Pribadi yang Kuat
Bagi kebanyakan orang, tidur bisa menjadi kondisi mereka yang paling rentan dan jujur. Orang yang tidak bisa tidur tanpa memeluk guling cenderung sangat menghargai hubungan mereka dengan orang yang beharga di kehidupan mereka.
Memeluk bantal memungkinkan mereka merekonstruksi sensasi ini bahkan saat mereka tidur.
Advertisement
Manfaat Memeluk Guling saat Tidur?
Banyak orang sulit tidur karena tidak tahu cara menenangkan diri. Mereka tidak bisa melepaskan kekhawatiran dan ketakutan mereka di siang dan malam hari, sehingga perasaan ini semakin kuat bagi mereka ketika ingin tidur.
Jika kamu menderita insomnia atau sulit tidur karena stres atau cemas, ketidakmampuan untuk menenangkan diri sendiri dapat membuat kamu tidak bisa tidur nyenyak.
Saat kalian memeluk seseorang, tubuh akan melepaskan bahan kimia yang membantu meningkatkan ikatan kalian dengan orang tersebut. Dengan demikian, seseorang dapat menciptakan kembali sensasi yang sama saat memeluk guling ketika tidur.
Salah satu bahan kimia ini adalah hormon dan neurotransmitter oksitosin, yang dilepaskan oleh hipotalamus otak manusia. Lantas, apa saja manfaat oksitosin?
Oksitosin disebut juga sebagai hormon cinta karena memiliki banyak efek psikologis dan fisik yang dapat mempengaruhi emosi dan perilaku sosial seseorang.
Hormon ini dapat mengurangi ketakukan sosial, sehingga dapat meningkatkan harga diri, membantu kepercayaan diri, dan merangsang perasaan optimis.
Menurut University of Toronto, hal tersebut dapat meruntuhkan hambatan sosial dengan membantu orang mengatasi hambatan dan ketakutan mereka ketika ditempatkan dalam lingkungan sosial.
Pereda Stres Alami
Merangsang pelepasan oksitosin dengan memeluk guling dapat menenangkan pikiran kalian, dan memungkinkan untuk tidur lebih nyenyak.
Selain itu, mengingat kemampuan oksitosin untuk menghilangkan kecemasan sosial dan membangun rasa percaya, hormon ini juga dapat mengurangi stres.
Tak hanya itu, menariknya, oksitosin dan reseptornya ditemukan di saluran usus kita, menunjukkan bahwa oksitosin dapat berperan dalam mengurangi peradangan usus dan meningkatkan mobilitas usus.
Selain bisa meredakan stres, oksitosin memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat, yang dapat digunakan dalam penyembuhan luka.
Studi menunjukkan bahwa kadar oksitosin yang lebih tinggi dapat meredakan beberapa jenis nyeri tubuh, termasuk kram, sakit kepala, nyeri punggung, dan nyeri tubuh secara keseluruhan.
Meskipun oksitosin dapat membantu meredakan nyeri, tetapi, dengan memeluk guling atau benda lunak lainnya saat tidur dapat membantu meredakan ketidaknyamanan fisik yang mungkin kalian sering alami.
Advertisement