Liputan6.com, Jakarta - Kopi secara umum dikenal dapat meningkatkan fokus dan energi, tapi itu tidak berlaku untuk semua orang. Kopi adalah cara yang mudah dan nikmat untuk mendapatkan dorongan energi di pagi hari atau guna mengalahkan kantuk di sore hari.Â
Kopi juga dapat didefinisikan sebagai ramuan kesehatan. Pasalnya, kopi dipercaya dapat mengurangi risiko kanker prostat, risiko gagal jantung, bahkan menurunkan risiko gangguan pendengaran. Namun bagi orang-orang tertentu, kopi mungkin sebenarnya memiliki lebih banyak efek samping negatif daripada efek positif.
Baca Juga
Misalnya, mereka yang meminum kopi mungkin mengalami rasa cemas atau gelisah. Ada pula yang langsung merasa mulas usai minum segelas kopi. Kopi bahkan memengaruhi kesehatan dengan cara yang tidak kita sadari.
Advertisement
Dilansir Eat This Not that, Kamis (15/12/2022), untuk lebih memahami apakah kopi adalah pilihan yang baik atau tidak, sejumlah orang di bawah ini sebaiknya mengurangi konsumsi kopi:
1. Pengidap Penyakit Iritasi Usus Besar
Menurut seorang ahli gizi di Seattle, Angel Planells, kafein dapat meningkatkan keteraturan buang air besar, termasuk meningkatkan kemungkinan diare, gejala utama sindrom iritasi usus besar (IBS).Â
"Jadi, jika kamu memiliki IBS, dianjurkan untuk membatasi atau menghindari minuman berkafein," tuturnya.Â
2. Pengidap Penyakit Glaukoma
Menurut penelitian Mount Sinai, minum kafein dalam jumlah yang lebih besar meningkatkan risiko glaukoma pada mereka yang sudah memiliki kecenderungan peningkatan saraf tekanan pada mata.
"Tekanan intraokular meningkat bagi mereka yang menderita glaukoma ketika mengonsumsi kopi, jadi dianjurkan untuk membatasi atau menghindari asupan, tetapi diperlukan penelitian lebih lanjut," kata Planells.
3. Pengidap Penyakit Jantung
Karena kafein dari kopi dapat menyebabkan peningkatan sementara tekanan darah dan detak jantung, penting bagi siapa pun yang memiliki kondisi jantung kurang sehat untuk berbicara dengan penyedia layanan kesehatan tentang berapa banyak kopi yang aman untuk dikonsumsi.Â
4. Ibu Hamil
American College of Obstetrics and Gynecology merekomendasikan wanita hamil untuk membatasi kafein hingga 200 miligram sekitar dua cangkir kopi setiap hari untuk meminimalkan risiko keguguran, persalinan prematur, dan berat badan lahir rendah.
Namun, tinjauan pada 2020 yang diterbitkan dalam British Journal of Medicine menyimpulkan tidak ada tingkat asupan kafein yang aman selama kehamilan. Wanita hamil harus mendiskusikan asupan kafein mereka dengan dokter kandungannya.
5. Ibu Menyusui
Kafein adalah stimulan dan diuretik, kekhawatirannya adalah bahwa ibu menyusui mungkin berisiko mengalami dehidrasi. Asosiasi Kehamilan Amerika menyarankan untuk menghindari kafein sebanyak mungkin selama kehamilan dan menyusui.Â
6. Orang dengan Gangguan Tidur
Satu studi dari Journal of Clinical Sleep Medicine menemukan bahwa, kafein yang dikonsumsi bahkan enam jam sebelum tidur berpotensi mengganggu pola tidur.
Temuan ini didasarkan pada tingkat 400 miligram kafein, yang sama dengan sekitar empat cangkir kopi. Meskipun kamu mungkin tidak akan minum kafein sebanyak itu di sore hari, penting untuk dicatat bahwa kafein jelas memiliki kekuatan untuk mempengaruhi tidur.Â
Advertisement
7. Pengidap Gangguan Kecemasan
Kafein adalah stimulant yang dapat memperburuk kecemasan pada beberapa individu. Jika kamu mengidap kecemasan atau serangan panik, kamu harus mempertimbangkan menghindari atau mengurangi asupan kopi.
Penelitian dari General Hospital Psychiatry menemukan bahwa tingkat kafein yang lebih tinggi, sekitar 5 cangkir kopi per hari berpotensi menimbulkan serangan panik pada mereka yang memiliki gangguan kecemasan.
Bahkan jika kamu tidak mengonsumsi 5 cangkir kopi, kamu masih dapat memperhatikan asupan untuk memastikan bahwa tidak memperburuk gangguan kecemasan kamu.
8. Anak di Bawah 12 Tahun
Karena kafein dapat membuat kita semua sedikit gelisah, hal ini juga memiliki efek samping yang lebih nyata dan bahkan serius pada dosis yang lebih kecil pada anak-anak. Terlalu banyak kafein pada anak-anak dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, peningkatan kecemasan, kesulitan berkonsentrasi, dan sakit perut.
Aspek lain yang perlu dipertimbangkan, terutama pada balita, adalah kopi dapat menutupi isyarat rasa lapar, sehingga balita mungkin tidak mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan untuk tumbuh kembangnya.
Perlu diketahui juga bahwa, kopi cukup asam sehingga dapat merusak enamel gigi dan meningkatkan risiko gigi berlubang.
9. Pengidap Refluks Gastroesofagus (GERD)
Kafein dapat melonggarkan sfingter esofagus bagian bawah, yang merupakan katup antara kerongkongan dan lambung. Hal ini dapat menyebabkan isi asam lambung masuk ke kerongkongan, mengakibatkan gejala GERD yang tidak nyaman.
Selain Kopi, 6 Minuman Ini Memiliki Kadar Kafein Tinggi
Kopi merupakan salah satu minuman yang digemari semua kalangan. Selain memiliki rasa pahit dan asam, varian kopi yang dicampur beberapa bahan membuat rasa kopi semakin unik.
Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang disangrai, lalu dihaluskan menjadi bubuk. Umumnya jenis kopi hanya ada dua, yaitu Robusta dan Arabica.
Selain memiliki cita rasa unik, kopi mempunyai banyak ragam manfaat, salah satunya kopi memiliki kadar kafein. Kafein di kopi berguna untuk menahan kantuk, obat anti diabetes, penurunan risiko jantung, dan sebagainya.
Tapi tahukah kalian banyak ragam minuman yang memiliki kadar kafein yang cukup tinggi selain kopi? Minuman pengganti kopi ini bisa banget jadi referensi kalian ketika bosan meminum kopi. Berikut minuman berkafein tinggi selain kopi dikutip dari Harvard Edu dan Healthline pada Rabu (19/10).
Advertisement