Kecemasan Tidur Mengintai Setiap Malam, Simak 5 Cara Tangani Sleep Anxiety

Sleep anxiety atau kecemasan tidur dapat mencegah pengidapnya tidur nyenyak

oleh Afifah Nur Andini diperbarui 31 Des 2022, 07:03 WIB
Diterbitkan 31 Des 2022, 07:03 WIB
Sleep Anxiety
Sleep Anxiety (Freepik.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kebanyakan orang tahu bahwa stres dan anxiety dapat membuat mereka terjaga di malam hari. Kondisi ini dikenal dengan istilah "sleep anxiety" atau perasaan cemas akan tertidur lelap. Sleep anxiety dapat mencegah pengidapnya tidur nyenyak sehingga mengganggu kesehatan mereka.

Mengutip CNET (29/12/2022), Sleep anxiety atau kecemasan tidur merupakan perasaan cemas saat tertidur. Hal ini dapat dikaitkan dengan tindakan tertidur yang sebenarnya atau ketakutan untuk tidur.

Menurut Cleveland Clinic, orang yang mengalami kecemasan di area lain dalam kehidupan mereka mungkin lebih rentan mengalami kecemasan tidur. Selain itu, mereka yang berurusan dengan gangguan tidur lainnya, seperti sindrom kaki gelisah dan sleep apnea juga cenderung akan mengalami kecemasan tidur.

Kecemasan tidur berhubungan dengan jenis kecemasan dan gangguan tidur lainnya. Jika seseorang memiliki gangguan bipolar atau skizofrenia hingga depresi, ada kemungkinan gangguan tersebut akan terbawa ke malam hari dan membuat mereka sulit tertidur.

Sama halnya ketika seseorang memiliki gangguan tidur seperti sleep apnea, mereka mungkin merasa enggan untuk tertidur karena takut akan apa yang mungkin terjadi pada malam hari.

Ada beberapa gejala yang mungkin akan dialami seseorang yang mengalami kecemasan tidur. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Ketakutan ketika berpikir tentang tidur,
  • Melakukan apa saja untuk menghindari tidur,
  • Berkeringat berlebihan sebelum tidur,
  • Masalah pencernaan ketika berpikir tentang waktu tidur,
  • Merasa tegang ketika ingin bersiap untuk tidur, dan
  • Gemetar dan denyut jantung meningkat.

Kecemasan tidur jangka panjang dapat meningkatkan risiko komplikasi kesehatan, seperti diabetes, penyakit jantung, obesitas, dan stroke.

Dalam kondisi apa pun, tidur yang berkualitas merupakan bagian penting dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berkaitan dengan isu ini, terdapat lima strategi koping yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.

 

1. Tingkatkan Kebersihan Tidur

Tidur
Tidur (Freepik.com)

Kebersihan tidur adalah kebiasaan tidur secara keseluruhan, mengubah hal ini dapat membantu mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, untuk memulainya kita bisa mengatur rutinitas waktu tidur yang solid dan bisa diterapkan.

Ini berarti menetapkan waktu tidur yang sama setiap malam, menjaga kamar tidur tetap gelap dan pada suhu yang nyaman, serta menjaga kamar tidur hanya untuk tidur. Selain itu, coba untuk tidak memainkan gadget sebelum pergi tidur. Sebab cahaya perangkat akan membuat kita lebih sulit untuk tertidur.

Pada dasarnya, kita harus membuat area tidur menjadi kondusif, dengan menciptakan ruang yang nyaman ini, tubuh dan pikiran lebih cenderung rileks pada waktu tidur sehingga memudahkan kita untuk tidur tanpa mengalami kecemasan tidur.

 

2. Berusaha Mengubah Cara Berpikir

Tidur
Tidur (Freepik.com)

Hal ini mungkin lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Beberapa kecemasan datangnya dari permainan pikiran. Oleh sebab itu, coba untuk menenangkan pikiran-pikiran tersebut. Saat datang waktu untuk tidur, ingatkan diri sendiri bahwa kita membutuhkan tidur dan aman untuk dilakukan.

Coba untuk menulis beberapa hal yang ingin diingat sebelum pergi tidur dan baca terus sebagai pengingat. Setelah melakukannya selama beberapa waktu, ada kemungkinan kita dapat mengurangi tingkat kecemasan tersebut dan memberikan otak kesempatan untuk menggunakan logika dalam mengetahui tidak ada yang perlu ditakutkan saat tidur.

 

3. Batasi Kafein dan Alkohol

Efek Mengonsumsi Kafein
Ilustrasi Kopi Credit: unsplash.com/Nathan

Kafein dan alkohol pada jam-jam menjelang tidur dapat membuat kita lebih sulit tidur dan mampu meningkatkan kesempatan. Studi menunjukkan bahwa konsumsi alkohol dapat memperburuk gangguan kecemasan. Meskipun alkohol juga bisa membuat seseorang mengantuk, ini juga bisa meningkatkan kecemasan. Menyebabkan alkohol tidak bisa memberi kualitas tidur yang baik.

Di sisi lain, kafein mencegah seseorang untuk pergi tidur. Ada baiknya mempertimbangkan untuk berhenti minum keduanya saat kita sedang berusaha mengendalikan kecemasan tidur, sebab keduanya tidak dapat membantu kita mendapatkan kualitas tidur yang baik.

 

4. Berolahraga Secara Teratur

olahraga HIIT
ilustrasi hiit workout/Photo by MAX LIBERTINE on Unsplash

Olahraga memiliki rekam jejak yang terbukti membantu untuk tidur lebih baik. Berbagai penelitian yang telah dilakukan membuktikan pernyataan tersebut. Pertama, secara fisik olahraga akan membuat lelah, yang berarti kita akan merasa lelah saat waktu tidur tiba.

Kedua, olahraga sangat bagus untuk mengatasi kecemasan karena memungkinkan kita untuk menyalurkan pikiran yang mengganggu ke dalam aktivitas fisik. Penelitian telah menyarankan olahraga untuk membantu mengatasi kecemasan dan membawa lebih banyak hal positif ke dalam hari-harinya.

 

5. Pertimbangkan Melakukan Terapi

Terapi
Terapi (Freepik.com)

Terkadang, ketika kondisi kecemasan tidur berubah menjadi lebih buruk, terapi menjadi pilihan terbaik untuk mengatasinya. Seorang profesional medis dapat membantu memastikan apa yang menyebabkan kecemasan sejak awal dan menghasilkan rencana perawatan yang akan bekerja untuk setiap pasien yang berkonsultasi.

Infografis 5 Tips Tidur Malam Berkualitas di Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Tips Tidur Malam Berkualitas di Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya