Mengenal 6 Tipe Kepribadian: Antara Lain Alpha, Beta, Omega dan Sigma

Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar dari Anda mungkin sudah familiar dengan istilah kepribadian alpha, beta, gamma, omega, delta, dan sigma. Istilah ini digunakan untuk mengelompokkan berbagai tipe kepribadian seseorang.

Apakah Anda termasuk orang yang gemar mengikuti kuis kepribadian dan mencatat hasilnya dengan saksama? Menariknya, seperti halnya tekanan darah yang dapat berubah sepanjang minggu, kepribadian seseorang juga bisa berkembang seiring dengan pengalaman hidup yang dialami.

Meskipun tidak sepenuhnya tetap, tes kepribadian tetap memiliki manfaat. Tes ini dapat memberikan wawasan berharga tentang psikologi diri kita, membantu memahami cara berpikir, berperilaku, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Untuk menyederhanakan konsep ini, pegiat kesehatan mental sekaligus penyiar TV & radio, Neev Spencer, menguraikan enam tipe kepribadian utama yang dimiliki seseorang. Memahami keenam tipe ini dapat membantu kita mengenali diri sendiri dan orang lain dengan lebih baik.

Dilansir dari Stylist, Selasa (4/2/2025), berikut ulasan lengkapnya.

1. Alpha

“Seorang Alpha adalah seorang pemimpin; dia percaya diri, kuat, dan percaya diri dalam segala hal yang dia lakukan,” kata Spencer.

“Tipe kepribadian ini tidak menahan diri, cenderung mengarahkan kelompok dalam persahabatan dan dengan kuat memimpin tim mereka dalam pekerjaan. Sebenarnya, banyak sekali CEO yang cenderung menjadi Alpha, karena mereka senang berjuang untuk menjadi yang terbaik dan tertantang.”

Spencer juga menyimpulkan, “Dengan kepemimpinan dan kekuatan seperti ini, para Alpha bisa menjadi terlalu banyak bekerja, stres, dan terlepas dari kehidupan pribadi mereka.

“Dengan demikian, jenis Alpha terbaik adalah yang tidak hanya tahu bagaimana menjadi orang terbaik yang mereka bisa, tetapi juga memahami bahwa keseimbangan dalam hidup selalu dibutuhkan untuk benar-benar berhasil.”

“Seorang Beta ramah, suka membantu, selalu berusaha menghindari konflik dan ingin menyesuaikan diri, dan dia baik pada intinya,” jelas Spencer.

“Dia didorong oleh kebutuhan untuk membantu orang-orang di sekitarnya, setia, dan selalu mengutamakan teman-temannya tetapi pada saat yang sama lebih terbuka untuk disakiti,” tambahnya.

Dia melanjutkan, “Beta ingin menyesuaikan diri dan mencari penerimaan dari orang lain. Memang, dunia terkadang tampak seperti tempat yang keras bagi seorang Beta, jadi penting baginya untuk mengetahui bahwa bersikap baik dan tidak reaktif serta tidak meledak-ledak bisa menjadi kekuatan besar dalam hidup. Melindungi hatinya dan mengetahui nilainya jauh di lubuk hati adalah latihan yang ampuh, seperti halnya menemukan kekuatan dalam pengetahuan yang lebih dari yang dia ketahui.”

“Seseorang yang memiliki kepribadian Gamma terdorong, sangat terorganisir, percaya diri, dan mandiri,” kata Spencer. “Dia tahu nilainya dan unggul dalam hidup dengan bangga atas tindakannya, serta dengan tetap setia pada dirinya sendiri dan kebutuhannya untuk berhasil. Lebih penting lagi, dia tidak bergantung pada orang lain (atau pekerjaan) untuk melakukan itu untuknya.”

“Gamma berada di dunianya sendiri,  dunia yang berputar di sekitar dirinya sendiri, dan itu bisa sulit bagi siapa saja yang ingin masuk dan tetap menjadi bagian dari dunia itu. Dengan demikian, seorang Gamma perlu menghargai bahwa, untuk tetap setia pada diri sendiri dan tujuan kita, kita perlu terbuka terhadap orang-orang dan lingkungan di sekitar kita serta semua kekacauan yang mungkin terjadi,” lanjutnya.

Omega dikatakan sebagai pribadi yang cerdas, romantis, terkadang sedikit tertutup, dan terlalu sensitif. Mereka juga selalu merasa paling nyaman dengan diri mereka sendiri. 

“Biasanya mereka adalah tipe kutu buku atau jiwa rajin belajar, Omega sangat romantis, bersemangat, dan cenderung menyendiri,” tambah Spencer. 

Menurut Spencer, hal ini kadang-kadang dapat berdampak negatif pada kemampuan mereka untuk mendapatkan teman baru, bertemu pasangan, dan atau menempatkan diri mereka di sana dalam kehidupannya.

“Omega dikenal sering memendam perasaannya, tidak mampu mengekspresikan diri dengan bebas dan karena itu sering merasakan efek tekanan yang terpendam. Mereka menggunakan film dan cerita sebagai pelarian mereka tetapi merindukan hubungan satu-ke-satu yang mendalam,” ujar Spencer.

“Seorang Omega akan melakukan yang terbaik untuk meletakkan buku itu dan pergi ke dunia dengan berani dan dengan berani mengedepankan apa yang ditawarkan kehidupan. Bergabung dengan olahraga tim akan menguntungkan tipe solo ini dan membantu mereka merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar.”

Menurut Spencer, orang dengan kepribadian Delta adalah komunikator yang hebat, meskipun sadar diri dan terkadang pemalu.

“Delta memiliki semua atribut seorang Alpha, tetapi cenderung menyimpan dirinya dan harapan serta impiannya untuk dirinya sendiri, menghindar dari keinginan untuk mempertaruhkan hatinya karena takut akan hancur. Dan, karena dia terbakar oleh pengalaman masa lalu, seorang Delta biasanya sangat realistis, sering kali membantu orang lain di sekitar mereka untuk tetap berpegang pada cara atau jalur yang lebih logis,” ujar Spencer.

Spencer menambahkan, Delta memiliki cara yang unik dan empatik untuk berkomunikasi dengan orang-orang dan, meskipun mereka mungkin tidak selalu mengungkapkan masa lalu mereka sendiri untuk didengar semua orang, mereka meluangkan waktu untuk berhubungan dengan orang-orang dan membantu mereka dalam kehidupan. Memang, seorang Delta selalu ingin berkembang dan belajar dari pengalaman masa lalunya.

"Namun, Delta seharusnya tidak terlalu fokus pada apa yang telah dilakukan kehidupan terhadap mereka dan lebih pada apa yang dapat dilakukan kehidupan untuk mereka."

Sementara itu, Sigma adalah pribadi yang mengintimidasi, setia, emosional, dan sangat sulit dipahami. Sigma juga dikatakan sangat mirip dengan Alpha. Sigma juga dikatakan menarik dan kuat. Mereka bisa dengan mudah menarik perhatian tetapi juga dengan senang hati mundur ketika kebutuhan cocok untuk mereka. 

“Sigma dikhususkan untuk hubungan dalam hidup yang mereka hargai dan sangat setia, dan misteri mereka berasal dari rasa percaya bawaan mereka pada diri mereka sendiri. Terlepas dari kepercayaan diri ini, Sigmas memiliki kemampuan untuk menjadi rentan,” tutup Spencer.