Emotional Intimacy atau Physical Intimacy: Kenapa Anda Membutuhkan Keduanya dalam Pernikahan

Dalam kehidupan pernikahan, emotional intimacy dan physical intimacy harus berjalan seimbang.

oleh Bella Zoditama diperbarui 05 Jul 2024, 09:03 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2024, 09:03 WIB
seks
Ilustrasi pasangan bahagia berhubungan intim/copyright freepik.com/arthurhidden

Liputan6.com, Jakarta Saat membicarakan tentang intimacy atau keintiman, biasanya kita hanya mengacu pada keintiman seksual. Padahal, selain keintiman seksual, Anda juga harus memperhatikan tentang keintiman fisik atau physical intimacy seperti cara mengembalikannya saat mulai memudar, atau membuatnya kembali bergairah lagi.

Tidak hanya sampai di situ, ada hal lain yang juga perlu diperhatikan dalam hubungan Anda, yaitu keintiman emosional atau emotional intimacy. Nah, keduanya sangat penting untuk menjaga hubungan pernikahan agar tetap sehat dan bahagia.

Melansir dari Marriage, Sabtu (29/6/2024), ini dia yang perlu Anda dan pasangan yang perlu ketahui tentang physical intimacy dan emotional intimacy yang bisa diperhatikan dalam pernikahan.

Kebutuhan Akan Physical Intimacy

Keintiman fisik atau seksual adalah dorongan untuk melakukan hubungan seksual. Hal ini tidak selalu memerlukan komponen emosional agar dapat dilakukan atau memuaskan.

Kita diprogram dengan “dorongan untuk menyatu” secara seksual sehingga manusia dapat berkembang biak dan reproduksi terjadi. Akan tetapi, kita tidak hanya mendambakan keintiman fisik.

Namun kita juga menikmati, bahkan tanpa keintiman emosional, sentuhan dan kehadiran orang lain saat kita memberikan semua sensualitas yang diberikan oleh keintiman fisik. Selain itu, keintiman ini juga melibatkan tingkat kerentanan dan kepercayaan tertentu, yang bagi sebagian orang lebih dari yang lain, dan dalam beberapa skenario lebih dari yang lain.

Lalu, hal lain yang perlu diingat adalah seks saja tidak membuat kita lebih dekat dengan seseorang.

Emotional Intimacy juga Tidak Kalah Penting

Ilustrasi pasangan cinta, romantis, bahagia
Ilustrasi pasangan cinta, romantis, bahagia. (mage by marymarkevich on Freepik)

Berlawanan dengan keintiman fisik yang dapat terjadi dengan sedikit atau tanpa hubungan cinta di antara pasangan, keintiman emosional adalah hubungan yang tumbuh dan mendalam antara dua orang yang sedang jatuh cinta.

Hubungan cinta yang sehat dan matang tidak akan ada tanpa adanya keintiman emosional. Pasangan perlu merasa aman, saling percaya sepenuhnya, memiliki kemampuan untuk mengungkapkan kelemahan dan kebutuhan mereka satu sama lain sambil tetap yakin bahwa pasangannya akan selalu ada untuk mereka.

Keintiman emosional atau emotional intimacy adalah fondasi hubungan yang kaya dan penuh kasih sayang, dan harus terus dijaga. Suatu hubungan tidak dapat bertahan tanpa keintiman emosional; itulah yang membantu cinta untuk bertahan melalui masa-masa tersulit, dan membuat kita terus ingin mencintai dan dicintai oleh pasangan kita.

Apa Resep dari Emotional Intimacy?

Ilustrasi pasangan cinta, romantis, bahagia
Ilustrasi pasangan cinta, romantis, bahagia. (Image by lookstudio on Freepik)

Untuk mendapatkan emotional intimacy ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Komunikasi

Bukan hanya sekedar menanyakan kabar sehari-hari secara rutin dan pertanyaan rutin seputar pekerjaan. Keintiman emosional semakin dalam ketika Anda dan pasangan melakukan diskusi yang tulus di mana Anda berdua hadir. Di mana tidak ada ponsel yang berdengung atau layar menyala dan benar-benar bertemu satu sama lain.

2. Exposure

Keintiman emosional ditingkatkan ketika Anda berbagi momen keraguan, ketakutan, kesedihan, dan rasa sakit dan Anda merasakan lengan pasangan Anda di sekitar Anda dan suaranya memberi tahu Anda bahwa dia memahami dan bahwa semua yang Anda alami adalah normal dan sah.

3. Memercayai

Dibutuhkan kepercayaan dan keterbukaan 100% agar pasangan dapat merasakan keintiman emosional.

Suatu hubungan membutuhkan keintiman. Dibutuhkan keintiman fisik dan emosional untuk mengembangkan hubungan yang benar-benar dewasa, sehat dan memuaskan bagi kedua pasangan.

Emotional Intimacy dan Physical Intimacy Sama-sama Penting

Ilustrasi pasangan cinta, bahagia, romantis
Ilustrasi pasangan cinta, bahagia, romantis. (Photo by Arina Krasnikova from Pexels)

Faktanya adalah, Anda tidak dapat memiliki keintiman fisik yang baik tanpa keintiman emosional, dan Anda juga tidak dapat mengalami keintiman emosional tanpa komponen fisik.

Terkadang keseimbangannya tidak sempurna. Akan ada saatnya dalam suatu hubungan di mana satu orang membutuhkan lebih dari satu jenis keintiman dibandingkan yang lain.

 

Jika Anda ingin membangun hubungan jangka panjang, Anda harus memiliki kedua jenis keintiman tersebut. Tanpa mereka, hubungan akan hampa dan pasangan akan merasa tidak aman.

Bersama-sama keintiman ini berfungsi untuk menciptakan “perekat” yang akan menyatukan Anda selama masa-masa sulit. Jika salah satu dari hal ini hilang, tidak ada landasan yang dapat diandalkan dan hubungan akan hancur.

Keintiman fisik seringkali menjadi “kekuatan pendorong” yang pertama kali menyatukan dua orang. Namun keintiman emosionallah yang menjadi rahasia di balik hubungan jangka panjang dan seks yang menakjubkan.

Artinya pasangan berkomunikasi dengan baik, karena mereka membangun hubungan kepercayaan dan keterbukaan yang nyata. Dalam hubungan cinta, keintiman emosional merupakan landasan bagi kasih sayang, gairah, keterikatan, dan komitmen karena didasarkan pada landasan kepercayaan, kebenaran dan saling menghormati, serta janji keamanan.

Pasangan romantis yang berhasil mengekspresikan emosinya akan menikmati pernikahan yang jauh lebih bahagia dan umur yang lebih panjang dibandingkan pasangan yang salah satu pasangannya merasa tidak nyaman atau menolak untuk berbagi suhu emosinya.

Infografis Data Pernikahan Provinsi
10 Provinsi di Indonesia dengan Angka Pernikahan Terbanyak 2023. (Triyasni/Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya