Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini pembahasan tentang attachment style atau memang ramai dibahas. Sebab, rupanya hal ini memang memengaruhi hubunganmu bersama orang lain.
Bagi yang belum familiar, jadi attachment style atau gaya ketertarikan menjadi pola perilaku seseorang yang terlihat. Nah, ada empat attachment style yang perlu kita ketahui yaitu secure attachment, avoidant attachment, anxious attachment, serta disorganized attachment
Baca Juga
Jika berbicara tentang secure attachment bisa dikatakan bahwa hubungan tersebut bisa menciptakan hubungan yang saling percaya dan stabil. Ini juga ditandai dengan keseimbangan antara keintiman dan kemandirian antara keduanya.
Advertisement
Akan tetapi, seperti yang kita ketahui dalam menjalin hubungan, khususnya hubungan asmara pasti selalu ada masalah dan kurangnya komunikasi. Termasuk, tanpa sadar beberapa hal kecil yang Anda lakukan malah berdampak negatif pada hubungan kalian berdua.
Dilansir dari Your Tango, Rabu (10/7/2024), berikut beberapa hal yang tanpa disadari justru bisa menyakiti mereka berdasarkan attachment style mereka:
1. Selalu fokus pada kesalahan mereka
Pelatih hubungan Esther Ku menawarkan saran yang membantu pasangan berkomunikasi secara efisien dan memahami diri mereka sendiri dengan lebih baik. Dia juga berbagi pemicu yang dapat menyakiti orang-orang yang menjalin hubungan, bergantung pada attachment style mereka.
Bagi mereka yang memiliki avoidant attachment style, mengkritisi sifat-sifat menjengkelkan mereka dan memusatkan perhatian pada kesalahan-kesalahan mereka bisa sangat merusak. Tentu saja, tidak apa-apa untuk mengungkapkan kritik dengan cara yang sehat dengan menggunakan pernyataan “saya” alih-alih menjatuhkan pasanganmu.
2. Mengabaikan kebutuhan mereka saat membutuhkan waktu sendiri
Seseorang dengan avoidant attachment style cenderung membutuhkan waktu sendiri untuk "mengatur ulang" hidup mereka. Perilaku ini bisa muncul seperti mereka sedang mengabaikan pasangannya.
Padahal sebenarnya yang mereka lakukan adalah mencoba mengatur ulang emosinya dan memusatkan diri sehingga mereka bisa tampil seutuhnya dalam menjalani hubungan berdua. Namun, sebaiknya Anda tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Dengan mengkritik waktu yang mereka habiskan sendirian dapat membuat orang yang memiliki avoidant attachment style merasa seolah-olah mereka tidak cukup baik atau mereka perlu mengubah cara mereka memproses perasaannya. Tidak ada salahnya meluangkan waktu sejenak sendiri-sendiri sebelum berkumpul kembali setelah konflik.
Apalagi selama Anda dan pasangan bisa memastikan untuk kembali bersama dan melanjutkan diskusi setelah emosi kalian berdua sedikit mereda.
Advertisement
3. Menghindari diskusi tentang masa depan
Orang yang memiliki anxious attachment style seringkali merasa terpicu ketika pasangannya menghindari membicarakan rencana masa depan. Gaya keterkaitan ini cenderung mengandalkan koneksi langsung untuk menenangkan tingkat kecemasan mereka yang tinggi.
Maka hal ini bisa menjadi tantangan jika mereka menjalin hubungan dengan seseorang yang senang menghindar, karena orang-orang tersebut seringkali harus berpisah untuk mengetahui perasaan mereka.
Saat Anda mengabaikan kekhawatiran mereka tentang masa depan, mereka cenderung menafsirkannya sebagai tanda bahwa Anda tidak benar-benar peduli padanya, yang tentu saja terasa menyakitkan.
Meskipun hal itu tidak didasarkan pada kenyataan. Oleh karenanya, sangat penting dalam menemukan cara untuk berkomunikasi satu sama lain agar dapat menjaga hubungan jangka panjang.
4. Melakukan hal-hal manis hanya sebagai cara meminta maaf
Kita semua membuat kesalahan dalam hubungan kita, baik disengaja atau tidak. Berfokus untuk memperbaiki kesenjangan tersebut dan mengomunikasikan emosi kita sangat penting untuk memiliki hubungan yang sehat dan stabil.
Ketika salah satu pasangan melakukan kesalahan, mengakui apa yang telah mereka lakukan dan meminta pertanggungjawaban adalah langkah pertama menuju penyembuhan.
Namun jika Anda hanya memberikan tindakan kebaikan setelah bertengkar, kemungkinan besar pasanganmu akan berpikir bahwa dia sebenarnya tidak layak untuk dicintai. Sebab, pasanganmu memiliki anxious attachment style.
Selain itu, mereka akan berpikir bahwa Anda hanya memperlakukannya dengan hati-hati setelah Anda melakukan kesalahan.
Lalu yang bisa dilakukan yaitu mencoba untuk menggabungkan momen-momen kecil apresiasi yang menggembirakan. Sebagai contohnya, mengejutkan mereka dengan bunga, menulis surat cinta kecil, atau membuatkan makanan favorit mereka adalah cara-cara untuk mengekspresikan perasaanmu.
Advertisement
5. Membuat rencana khusus tanpa mempertimbangkan mereka
Seseorang yang memiliki anxious attachment style seringkali percaya bahwa dirinya ditinggalkan atau diabaikan oleh pasangannya.
Setiap orang berhak mengambil bagian dalam aktivitasnya masing-masing. Faktanya, hal ini merupakan tanda hubungan yang sehat dan stabil. Namun penting juga untuk mengomunikasikan kebutuhan tersebut kepada pasanganmu agar mereka tidak merasa tersisih.
Membuat rencana tanpa melibatkannya, tanpa disadari dapat membawa pasanganmu ke dalam lubang kekhawatiran yang tidak ada habisnya.
Memupuk hubungan yang kuat dan langgeng adalah sebuah praktik yang tidak ada habisnya. Kisah cinta yang stabil tidak muncul begitu saja. Mereka mengambil komitmen, kerja emosional, komunikasi, dan kesadaran diri.
Semakin kita mengenal diri kita sendiri dan mengenali attachment style kita, semakin kita mampu menunjukkan diri kita sendiri dan orang yang kita cintai dengan cara yang menyehatkan kita.